Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Istri di Lubuklinggau Tak Menyesal Suaminya Dihabisi Ayah Kandung: Setiap Hari Saya Dipukul & Dihina

Kasus pembunuhan menantu oleh mertua ini sempat membuat heboh warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara beberapa waktu lalu.

Editor: Hanang Yuwono
SRIPOKU.COM / Eko Hepronis
Proses rekonstruksi pembunuhan Bambang Ciptadi Lubis oleh mertuanya, Anwar. Istri korban mengaku tak menyesal atas kematian suaminya. 

TRIBUNSOLO.COM - Aksi pembunuhan di Lubuklinggau beberapa waktu lalu sempat menjadi sorotan.

Kasus pembunuhan itu melibatkan seorang mertua yang nekat menghabisi nyawa menantunya.

Istri korban, Maria Eka Susanti, tak menyesal atas kepergian sang suami di tangan ayahnya.

Baca juga: Calon Pengantin Wanita Meninggal Sehari Jelang Akad, Anehnya Calon Suami Tak Datang hingga Pemakaman

Baca juga: Identitas Pengemudi Mobil Tertabrak KA di Gemolong Sragen : Masih Mahasiswi dari Kecamatan Miri

Maria mengaku sakit hati terhadap suaminya, Bambang Ciptadi Lubis.

Proses rekonstruksi digelar di Polsek Lubuklinggau Utara Kota Lubuklinggau Sumsel, Sumatera Selatan (Sumsel), Selasa (1/12/2020).

Dalam proses rekontruksi tersebut, Maria memperagakan beberapa adegan, termasuk ikut membawa korban ke rumah sakit.

Kasus pembunuhan menantu oleh mertua ini sempat membuat heboh warga Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara beberapa waktu lalu.

Pasalnya, Bambang tewas setelah ditusuk Anuar menggunakan pisau badik tepat di ulu hati hingga tembus ke belakang.

Anwar (60), mertua yang membunuh menantunya di Lubuklinggau diamankan polisi.
Anwar (60), mertua yang membunuh menantunya di Lubuklinggau diamankan polisi. (TribunSumsel.com/Istimewa)

Maria mengaku tak sedikit pun menyesal suaminya meninggal dunia, ia malah bersyukur suaminya meninggal di tangan orangtua kandungnya.

"Saya tidak menyesal saya sudah habis sakitnya, karena memang sudah sering ribut dengan dia (Bambang)," ungkapnya pada wartawan, Selasa (1/12/2020).

Maria menuturkan, bila ia dan almarhum suaminya selama 13 tahun membina rumah tangga kerap bertengkar, hampir setiap kali keduanya ribut.

Dalam setiap keributan terjadi suaminya selalu melontarkan kata-kata kasar dan kerap mengusirnya dari rumah.

Karena tak tak tahan Maria pun kabur dari rumah pulang ke rumah orangtuanya.

"Dia (Bambang) setiap ribut sering mukul dan menghina, setiap hari dipukul saya tidak sakit, yang sakit orangtua saya dihina, dia mengatakan orangtua dan keluarga kamu miskin semua, selalu seperti itu,"ujarnya.

Dalam rekonstruksi 16 adengan tersebut, terungkap kasus pembunuhan itu bermula saat Bambang mendatangi rumah Anuar lalu langsung menemui istrinya Maria sembari marah-marah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved