Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Pesta Pernikahan di Buton Berujung Duka: 212 Warga Keracunan Makanan saat Resepsi dan 1 Balita Tewas

Salah seorang warga Nurmina mengatakan, anaknya mengalami gejala muntah dan sakit perut setelah menyantap makanan di pesta.

Editor: Hanang Yuwono
SainsMe
Ilustrasi sakit perut 

TRIBUNSOLO.COM - Pesta pernikahan di Buton, Sulawesi Tenggara, berujung tragedi.

Ratusan orang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan di pesta tersebut.

Adapun korban kebanyakan merupakan warga Desa Galanti, Kecamata Wolowa, Buton, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Daftar Gunung Api di Indonesia yang Kini Berstatus Waspada dan Siaga, Termasuk Semeru hingga Merapi

Baca juga: Pria 50 Tahun di Palembang Remas Bagian Sensitif Pasien Sekamar dengan Orangtuanya, Diremas 5 Kali

Mereka mendadak muntah-muntah dan pusing, Minggu (29/11/2020).

Dalam peristiwa itu, satu orang balita berumur tiga tahun tewas.

Jumlahnya mencapai 212 orang

Dokter jaga UGD RSUD Buton Dayat menjelaskan, pasien mulai berdatangan ke rumah sakit sejak Senin pagi.

Kebanyakan mereka merasakan gejala sejak Minggu malam.

Mulanya hanya ada 23 orang yang masuk dan menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Buton.

Namun jumlahnya semakin bertambah hingga mencapai ratusan orang.

Terakhir, menurut Data Dinas Kesehatan dan RSUD Buton, pasien keracunan mencapai 212 orang.

Beberapa di antaranya dirawat di Puskesmas Wolowa dan Puskesmas Siontapina.

Gejala sama, muntah hingga pusing

Dayat menjelaskan, pasien yang datang mengalami gejala hampir sama.

"Rata-rata semua yang masuk itu mempunyai gejala yang sama yakni muntah, mual dan sakit perut," kata dia.

Salah seorang warga Nurmina mengatakan, anaknya mengalami gejala tersebut setelah menyantap makanan di pesta.

"Anak saya sakit pusing, muntah dan buang air besar usai makan di pesta. Sejak tadi malam sudah mulai terjadi sehingga dibawa ke sini (rumah sakit)," ujar dia.

Satu balita tewas

Dalam kasus tersebut, satu orang balita berusia tiga tahun tewas.

Bupati Buton La Bakry menjelaskan, balita tersebut juga mengalami gejala yang sama dan diduga terlambat ditangani.

"Ada satu orang meninggal, balita umur tiga tahun mengalami dehidrasi dan ada dugaan terlambat dibawa ke rumah sakit," tutur La Bakry.

La Bakry juga melacak kembali warga yang hadir dan terlibat dalam pesta pernikahan tersebut.

"Kita berharap penanganan medis dapat segera dapat memulihkan kondisi mereka."

"Beberpa Langkah yang dilakukan saat ini, melacak kembali warga jangan sampai masih ada yang tertinggal di rumah gejala mual dan lainnya namun tidak ke rumah sakit, makanya harus segera ke rumah sakit,” ujar La Bakry.

Bumbu makanan diteliti

Menyusul kejadian keracunan massal tersebut, Kasat Reskrim Polres Buton AKP Dedi Hartoyo mengaku telah memeriksa sejumlah saksi terkait hal ini.

Kemudian, polisi juga telah mengambil bahan dan bumbu makanan untuk diteliti oleh Dinas Kesehatan Buton.

Polisi juga memanggil pemangku hajatan untuk memastikan dugaan keracunan massal.

"Kami sudah memeriksa pemilik pesta untuk dimintai keterangan. Pemilik pesta kita sudah mintai keterangan dan tidak menutup kemungkinan kita akan memanggil saksi lainnya,” kata Dedi Hartoyo.

(Kompas.com: kontributor Baubau, Defriatno Neke)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "212 Warga Keracunan Makanan Pesta Pernikahan, Satu Balita Tewas, Bumbu dan Bahan Diteliti"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved