Pilkada Solo 2020
5 Fakta Debat Terakhir Pilkada Solo 2020, Nada Gibran Tiba-tiba Meninggi saat Disindir Hal ini
Debat kedua Pilkada Solo 2020 telah selesai dilakukan kedua pasangan calon di Gedung TATV Kamis (3/12/2020).
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
"Ini memang belum seluruhnya dimainkan, ke depan kita mencarikan guru untuk belajar nggamel. Ini yang kita dorong agar mempunyai kecintaan dan rasa memiliki akar budaya yang kuat," katanya.
Selain itu, Gibran mengatakan, lewat gamelan, anak-anak muda bisa teralihkan dari paham radikalisme.
"Kita ingin pendekatan budaya untuk melawan radikalisme," tandasnya.
Putera sulung Presiden Joko Widodo itu menilai, saat ini aturan untuk pemanfaatan gamelan sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2018 tentang warisan budaya tak benda.
"Solo masa depan adalah solo masa lalu, solo modern yang tradisional," ujarnya.
Solo tidak boleh kehilangan jatidirinya," tegasnya.
Sementara itu, lawan Gibran, Bagyo Wahyono saat ditanya pariwisata, mengatakan, pihaknya bakal memaksimalkan keberadaan Keraton Surakarta.
"Semuanya akan kita teliti semua, termasuk Keraton solo. Nanti ada hubungannya dengan aset wisata Kota Solo," aku dia.
"Keraton kita rehab kembali, termasuk Wayang Sriwesdari," pungkasnya.
Baca juga: Menilik Kekuatan Perolehan Suara Gibran-Teguh dan Bajo di Pilkada Solo 2020, Ini Kata Pengamat
4. Nada Gibran Tiba-tiba Meninggi, Saat Disindir Satu Hal ini oleh Sang Rival
Momen panas ini terjadi tak hanya satu kali, tapi setidaknya ada di 3 segmen.
Misalnya saja, ketika Bagyo Wahyono mempertanyakan Gibran yang dianggap tak mumpuni soal melestarikan kebudayaan.
Di saat bersamaan, ia pun mengkritisi kebijakan Pemkot yang menurutnya melupakan budaya.
"Njenengan (Anda) kan masih muda, budaya Kota Solo ini mau dibawa ke mana? Njenengan kan tentang kultur budaya Solo belum tahu-tahu banget," kata Bagyo memulai pertanyaan.
"Ini banyak sekali yang dipimpin Pak Teguh, anggota DPR, banyak yang sudah lupa budayanya. Seperti keraton dan hiburan-hiburan untuk orang tua, keroncong, wayang, ketoprak entah kemana," ungkapnya.