Penanganan Covid
Satgas: Kunci Sukses Memutus Penyebaran Covid-19 adalah Disiplin Protokol Kesehatan
Wiku menilai bahwa disiplin protokol kesehatan adalah kunci sukses memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yakni menerapkan gerakan 3M.
TRIBUNSOLO.COM - Kasus positif Covid-19 yang meningkat merupakan hasil testing.
Hal ini disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito saat dialog bertajuk Pandemi Belum Berakhir: Patuhi Protokol Kesehatan! yang disiarkan kanal YouTube BNPB Indonesia, Jumat (4/12/2020).
Menurutnya, meski jumlah testing terus ditingkatkan, tak akan terjadi penurunan angka jika penularan masih terjadi.
Sehingga Wiku menilai bahwa disiplin protokol kesehatan adalah kunci sukses memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Yakni 3M (menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak).
Baca juga: Terkait Istilah Asing Dalam Penanganan Covid-19, Doni Monardo: Tidak Semua Masyarakat Mengerti
Baca juga: Angka Kesembuhan Covid-19 Lebih Tinggi Dibanding Rata-rata Dunia, Doni Monardo: Harus Dipertahankan
"Kalau ditesting banyak dan angkanya naik terus, berarti penularannya tinggi. Jadi kalau kita tidak melakukan pencegahan penularan melalui 3M. Berapa pun mau di tes, positif," kata Wiku.
"Jadi yang harus dilakukan bukan hanya testing dan tracing tapi upaya promosi perubahan perilaku 3M itu kunci," tambahnya.
Wiku juga mengatakan, bahwa disiplin protokol kesehatan merupakan upaya yang saat ini bisa dilakukan sambil menunggu vaksin hadir.
Bahkan, ia menyebut, jika Indonesia merupakan satu-satunya negara di dunia yang mencatat perubahan perilaku yang terjadi di masyarakat.
"Jangan tunggu akhirnya berhasil menimbulkan korban. Caranya gimana, jangan sampai dia bisa menularkan, maka dilihat dari 3M nya," ucap Wiku.
Perketat Protokol Kesehatan
Pemerintah di beberapa daerah telah memperbolehkan perkantoran beroperasi sejak beberapa waktu lalu setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) diperlonggar.
Pembukaan kantor yang menjadi tempat bekerja tentunya harus mengedepankan protokol kesehatan dan standar khusus guna mencegah penularan Covid-19.
Di antaranya perkantoran seperti pembatasan kapasitas jumlah karyawan atau membuat aturan pembatasan usia karyawan yang diperbolehkan bekerja di kantor.
“Soal kesehatan kerja ini memang tidak main-main, mulai dari pengecekan suhu, pengaturan kapasitas dan posisi di dalam lift, pengaturan denah ruang kerja antar karyawan yang dibuat berjarak," ujar Juru Bicara Covid-19, Dokter Reisa Broto Asmoro, Jumat (4/12/2020).
"Bahkan beberapa perusahaan meminta karyawan diatas 50 tahun untuk bekerja dari rumah. Hal ini penting dilakukan, mengingat kelompok tersebut terhitung berisiko tinggi jika tertular," lanjut dia.
Lebih lanjut ia mengingatkan, agar karyawan selalu menjaga jarak dan tertib menggunakan masker.
“Sekalipun kita sangat mengenal rekan kerja yang kita temui setiap hari, itu tidak menjamin kita mengenal kondisi kesehatan mereka. Pada saat rapat atau sekadar ngobrol-ngobrol bersama dengan teman kantor, masker harus selalu digunakan," katanya.
Sebaiknya karyawan kantor yang kembali bekerja, paling aman membawa bekal dari rumah.
Namun, jika ingin mengkonsumsi makanan di kantin sebelumnya harus dipastikan kebersihannya.
"Jadi baik saat makan di kantin maupun membawa bekal sendiri dari rumah, pastikan juga untuk menerapkan jaga jarak ketika sedang makan. Pastikan tetap jaga jarak dan tidak ngobrol dengan teman saat makan, apalagi berbagi makanan," kata Reisa.
Penerapan kesehatan di lingkungan kerja memang sangat penting.
Bahkan, banyak perusahaan yang juga memfasilitasi karyawannya untuk rutin melakukan deteksi awal, seperti rapid test sampai dengan PCR test secara berkala.
Upaya-upaya ini tentunya akan lebih sempurna jika semua orang menerapkan protokol kedatangan yang ketat sebelum bertemu dengan anggota keluarga tercinta di rumah.
Baca juga: Pangdam Jaya: Tim Pemburu Covid-19 Jangan Pernah Ragu dan Takut Tegakkan Hukum
“Kita harus tetap produktif, namun tetap jaga diri dan orang lain dengan disiplin protokol kesehatan. Semua ini bisa sukses dengan dukungan kita bersama. Salam sehat. Mari selalu semangat untuk menjaga kesehatan kita, menjaga lingkungan sekitar, dan semakin peduli mengatasi pandemi ini bersama-sama," ujar Reisa.
Seperti diketahui, saat ini Pemerintah lewat Satgas Covid-19 saat ini terus menggencarkan kampanye penyuluhan 3M.
Kampanye 3M ini terus menerus disosialisasikan supaya masyarakat tidak lupa bahwa penyebaran Covid-19 banyak datang dari pergerakan manusia. Sehingga pelaksanaan 3M harus dijalankan secara ketat.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona.
Tribunsolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan.
Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Disiplin Protokol Kesehatan adalah Kunci Sukses Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid-19