Breaking News
Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Penanganan Covid

Marak RS Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19, DPR Desak Pemerintah Klarifikasi

Rumah sakit yang sudah membuka pendaftaran itu di antaranya Primaya Hospital, RS Bunda Grup dan RS Universitas Islam Indonesia.

Editor: Hanang Yuwono
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
ILUSTRASI: Petugas Uji Klinis Vaksin Covid-19 mengenakan APD saat akan melakukan proses penyuntikan vaksin kepada relawan di Puskesmas Garuda, Jalan Dadali, Kota Bandung, Jumat (14/8/2020). 

TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Di tengah kabar perizinan vaksin Covid-19, sejumlah rumah sakit sudah membuka pendaftaran vaksinasi Covid-19.

Rumah sakit yang sudah membuka pendaftaran itu di antaranya Primaya Hospital, RS Bunda Grup dan RS Universitas Islam Indonesia.

Padahal sampai saat ini, izin penggunaan vaksin Covid-19 belum dikeluarkan BPOM dan MUI sebagai memberi fatwa.

Baca juga: Kata MUI soal Vaksin Covid-19: Jangan Cuma Halal, tapi Juga Harus Aman untuk Masyarakat

Baca juga: Soal Fatwa Halal Vaksin Covid-19, MUI Masih Tunggu Satu Dokumen dari Sinovac

Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan mendesak pemerintah memberikan penjelasan mengenai proses pengadaan vaksin Covid-19.

"Yang perlu kita tegur itu adalah pemerintah. Kita meminta supaya pemerintah memberikan keterangan dan kejelasan kepada masyarakat terkait dengan proses pengadaan vaksin ini," kata Anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (12/12/2020).

Saleh menjelaskan, berdasarkan rapat dengan pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan, ada dua skema pemberian vaksin.

Pertama, skema dari pembiayaan APBN dan kedua skema dari biaya mandiri yang dibayar masyarakat.

Dari skema pertama melalui biaya APBN, jumlah yang akan divaksin itu 32 juta orang dari total 107 juta.

Sementara dari target sasaran melalui skema mandiri  yang akan divaksin sebanyak 75 juta orang.

"Sementara sekarang vaksinnya baru ada 1,2 juta yang ada.

Untuk memenuhi dana yang dari APBN itu saja itu vaksinnya masih sangat kurang.

Nah bagaimana mereka bisa melakukan penjualan kepada masyarakat?," kata Saleh.

Selain itu, menurut Saleh, yang perlu diketahui masyarakat berikutnya adalah bahwa pengadaan vaksin di Indonesia itu ditangani oleh Kementerian BUMN yang bekerja sama dengan Bio Farma.

Diketahui, Bio Farma itu memiliki anak perusahaan yang nantinya anak perusahaan itulah yang akan mendsitribusikan vaksin Covid-19 ke rumah sakit yang lain, termasuk rumah sakit swasta yang akan ikut juga melakukan program vaksinasi.

"Nah pertanyaannya, apakah rumah sakit swasta itu sudah ada bekerja sama dengan anak-anak perusahaann Bio Farma? kalau tidak itu berarti belum tentu dapat (vaksin Covid-19)," ujar politikus PAN tersebut.

Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pemerintah Diminta Jelaskan Maraknya RS Buka Pendaftaran Vaksinasi Covid-19

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved