Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Fakta Dibalik Bus Simpatisan FPI Diminta Putar Balik di Serang: Hendak ke Jakarta dan Bawa 50 Orang

Polisi meminta sebuah bus yang mengangkut simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Serang, Banten putar balik. Rupanya bus tersebut hendak menuju

Editor: Reza Dwi Wijayanti
(Dok Humas Polda Banten)
Satu bus pembawa simpatisan FPI diputar balikan di Pertigaan Cikande Asem, Kabupaten Serang 

TRIBUNSOLO.COM - Polisi meminta sebuah bus yang mengangkut simpatisan Front Pembela Islam (FPI) di Serang, Banten putar balik.

Rupanya bus tersebut hendak menuju ke Jakarta.

Diduga, 50 orang simpatisan tersebut akan bergabung dalam aksi 1812 di Ibu Kota.

Baca juga: Pengakuan Martunis, Dulu Pernah Ditawari ke Manchester United oleh Cristiano Ronaldo

Baca juga: Sama-sama Sibuk, Billy Syahputra Ungkap Resep Hubungannya Langgeng dengan Amanda Manopo

Baca juga: Syahrini Kini Selalu Berambut Pendek Tak Lagi Rambut Panjang Seperti Dulu, Ternyata Ini Alasannya

Bawa 50 orang simpatisan

Kapolres Serang AKBP Mariyono mengemukakan, bus tersebut membawa sekitar 50 orang simpatisan FPI dan pendukung pimpinan FPI, Rizieq Shihab. 

Keberadaan bus bernomor polisi B 7237 itu mulanya diketahui oleh petugas di sekitar pertigaan Cikande Asem, Serang, Banten.

Setelah dilakukan pemeriksaan, massa rupanya berasal dari wilayah Picung, Pandeglang serta Malimping, Lebak.

Diminta batalkan keberangkatan dan putar balik

Menurut Mariyono, petugas meminta bus itu untuk putar balik. 

"Bus dari Lebak tujuan Jakarta, kita berikan imbauan kemudian bus melanjutkan perjalanan menuju Banten Lama sebelum kembali ke Lebak," kata dia, Jumat (18/12/2020).

Sementara, Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi membenarkan jika petugas telah memberikan pemahaman terhadap pemimpin massa simpatisan.

"Pimpinan massa aksi dan simpatisan FPI Lebak dan Pandeglang diberikan pemahaman oleh petugas untuk membatalkan rencana keberangkatan," ujar dia.

Jakarta rawan penularan Covid-19

Penyekatan kendaraan yang membawa massa ke Jakarta dilakukan untuk menekan angka penyebaran Covid-19. Apalagi kasus corona di Jakarta masih tergolong tinggi.

Edy mengatakan, dikhawatirkan akan muncul klaster Covid-19 baru jika massa berbondong-bondong pergi ke Jakarta.

"Bantu pemerintah untuk bersama-sama cegah penyebaran Covid-19 ini dengan disiplin protokol kesehatan," kata Edy.

Maka ia meminta warga Banten tidak pergi ke Jakarta untuk menghadiri aksi 1812. Sebab, hal itu bisa membahayakan diri sendiri dan orang lain di tengah situasi pandemi.

Baca juga: Perlintasan Kereta Tanpa Palang di Sragen Kembali Memakan Korban, Seorang Pengendara Motor Tewas

Baca juga: Tak Ikut Aksi 1812, Amien Rais Minta Bertemu Presiden Jokowi: Langsung ke Jantungnya Kekuasaan

Baca juga: Ikuti Aturan Gubernur, Kini Masuk Solo Harus Bawa Rapid Test Antigen, Baik Pemudik Maupun Wisatawan

Penyekatan di 22 titik

Mengantisipasi laju massa yang bergabung mengikuti aksi 1812, Polda Banten juga melakukan penyekatan. 

Penyekatan dilakukan oleh 1.200 personel gabungan di 22 titik keluar Banten.

"Operasi yustisi di lakukan di gerbang Tol Serang Timur, Serang Barat, gerbang tol Merak, Balaraja, Cikande, Ciujung, stasiun kereta api dan puluhan titik akses jalan lainnya," kata Wakapolda Banten Brigjen Pol Ery Nursatari.

Tingginya tingkat penyebaran Covid-19, terutama di Jakarta menjadi faktor dilakukannya penyekatan.

"Sekarang ini tingkat konfirmasi Covid-19 masih tinggi, apalagi di Jakarta. Dan saat ini di Jakarta sedang memperketat protokol kesehatan," tegas Ery.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Fakta Bus Simpatisan FPI di Serang Diminta Putar Balik, Hendak ke Jakarta, Bawa 50 Orang"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved