Update Gunung Merapi
Kondisi Gunung Merapi Kini : Tercatat Ada 13 Kali Guguran, Tetapi Tertutup Kabut
Kondisi Gunung Merapi masih berada di status siaga level III sampai Sabtu (19/12/2020), pukul 12.00 hingga18.00 WIB.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Total pengungsi di Desa Tegalmulyo 61 jiwa dengan 0 hewan ternak, Desa Balerante 279 jiwa dengan 128 hewan ternak, sedangkan Desa Siderejo belum ada warga mengungsi.
Baca juga: Update Kondisi Gunung Merapi : Angin bertiup Lemah Hingga Sedang ke Timur dan Timur Laut
Baca juga: Sejumlah Pengungsi Merapi di Boyolali Mulai Terserang Penyakit, IDI Sebut Didominasi Lansia
Baca juga: Jaga Psikologis Pengungsi, IDI Boyolali Sarankan Disiagakan Dokter Jiwa di Pengungsian Gunung Merapi
berdasarkan laporan BPBD Klaten Rabu (16/12/2020) malam pukul 21.00, terkait jumlah pengungsi Merapi di 3 TES sebagai berikut.
Jumlah pengungsi di TES Desa Tegalmulyo, menjadi 61 jiwa dengan rincian 22 jiwa warga Dukuh Canguk, 23 jiwa warga Dukuh Sumur, dan 16 jiwa warga Dukuh Pajegan.
Dari total tersebut 2 balita, 8 anak-anak, 30 dewasa, 20 lansia, dan 1 orang berkebutuhan khusus.
Kemudian total pengungsi di TES Desa Balerante, tidak mengalami penambahan Juml pengungsi yaitu 279 jiwa.
Dari total pengungsi 279 jiwa terdiri dari 102 jiwa warga Dukuh Sambirejo, 79 jiwa warga Dukuh Ngipiksari, 11 jiwa warga Dukuh Ngelo 02/01, 43 jiwa warga Dukuh Gondang serta 44 jiwa Dukuh Sukorejo
Dari jiwa tersebut, terdiri dari 21 Balita, 49 anak, 154 dewasa, 35 lansia, 4 Ibu hamil, 7 ibu menyusui serta 9 berkebutuhan khusus.
Selain itu, di Desa Balerante juga mengungsikan masih sama yaitu 128 ekor hewan ternak.
Dari 126 ekor, 9 ekor merupakan sapi jantan, 44 ekor sapi betina potong, 13 sapi betina perah, 26 sapi betina hamil, 8 ekor burung dara, dan 26 ekor anak sapi.
Sedangkan, sampai saat ini, warga dan ternak di Desa Siderejo belum ada yang mengungsi.
Sukiman warga Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang, kepada TribunSolo.com pernah mengungkapkan alasannya ia dan warga belum mengungsi.
"Kami, belum mengungsi karena kami patuh dengan Catur Gatra Ngadepi Bebaya Gunung Merapi," kata Sukiman kepada TribunSolo.com, Minggu (29/11/2020).
Alasan yang kedua ia dan warganya belum mengungsi karena menghindari kejenuhan jika lama mengungsi di tempat pengungsian.
Ia mengatakan jika nantinya warga terlalu lama di pengungsian sebelum Merapi erupsi, mereka akan kembali ke rumah.
"Kedua poin itulah yang menjadi dasar kami tidak mau diungsikan,"kata Sukiman.