Berita Solo Terbaru
Labotorium Anti Doping Pertama di Indonesia akan Dibangun di Solo, Menpora: Sejarah Awalnya Disini
Pemerintah tengah mencanangkan pembangunan labratorium anti doping pertama di Indonesia. Sedianya, laboratorium itu bakal ada di Kota Solo, tepatnya d
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
Namun, lantaran Covid-19 skenario tersebut berubah total dan molor dari jadwal semula.
Kenyataan ini dipastikan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto saat meninjau Stadion Sriwedari di Kota Solo, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Beredar Pesan WA Berantai Solo Lockdown Pasca Pilkada, Satgas Covid-19 : Tahap Wacana, ke Arah Situ
Baca juga: Disterilisasi, Nasib PKL Bisa Berjualan Lagi Usai Piala Dunia di Manahan Ada Ditangan Wali Kota Baru
"Dari kepres yang ditandatangani Menteri PUPR akan selesai di bulan April," kata dia kepada TribunSolo.com.
"Awalnya memang mengarapkan di bulan Desember selesai, tapi itu skenario tanpa Covid-19," tambahnya.
FIFA sendiri, ujar Gator memaklumi keadaan tersebut.
Terlebih, pembangunan 4 lapangan pendamping itu baru dimulai awal November bulan lalu.
"Penandatangan kontraknya baru 3 minggu lalu," tandas Gatot.
Kendati molor dari jadwal semula, ia optimis keempat lapangan pendamping itu bakal selesai di bulan April.
"Optimis, pertandingannya kan minggu kedua di bulan Mei," paparnya.
Nantinya, sebelum resmi dipakai untuk timnas berbagai belahan dunia berlatih, keempat lapangan pendamping itu bakal dijajal untuk pertandingan ujicoba.
Gatot menjanjikan itu sebagai bentuk garansi lapangan pendamping di Kota Solo siap untuk dipakai.
"Pengalaman saya di Asian Games biasanya saat penyelesaian sudah dihitung dengan trial," paparnya.
"Misalkan April selesai nanti akan ada ujicoba, entah itu Persis atau siapa," imbuh Gatot.
"Tidak bisa dinyatakan selesai kalau dicoba saja belum," pungkasnya.
Perkembangan Lapangan Piala Dunia