Berita Klaten Terbaru
Sempat Lakukan Simulasi PTM, Disdikbud Klaten Kembali Lakukan Pembelajaran Online
Kabupaten Klaten kini kembali menerapkan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ). Padahal, simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) sempat dilakukan di sejumlah s
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kabupaten Klaten kini kembali menerapkan Pembelajaran Jarak jauh (PJJ).
Padahal, simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) sempat dilakukan di sejumlah sekolah, sebagai kesiapan sekolah menyambut new normal.
Kebijakan kembali melakukan PTM ini seperti tertuang dalam surat edaran (SE) Sekretaris Daerah nomor 556/753/13 tentang Antisipasi Peningkatan Covid-19 di daerah poin 9 menyatakan menunda pembelajaran tatap muka pada satuan pendidikan PAUD, SD, SMP hingga DIKMAS.
Selain itu, di poin ke 10 tertulis untuk mengoptimalkan pembelajaran jarak jauh dan mengembangkan metode yang inovatif, kreatif, menantang serta menyenangkan bagi peserta didik.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Klaten, Wardani Sugiyanto membenarkan pembelajaran dari PAUD hingga SMP kembali ke pembelajaran daring.
Baca juga: Ratusan Orang di KRB III Merapi Masih Mengungsi, Bupati Klaten Utamakan Kesehatan dan Keselamatan
Baca juga: Update Covid-19 Klaten : Tingkat Kesembuhan Terus Meningkat, Tapi Lonjakan Kasus Masih Terjadi
Baca juga: Klaten Terima Penghargaan IGA 2020 dari Kemendagri, Bupati Sri Mulyani Sebut Hadiah Akhir Tahun
Baca juga: Yakin Mau Mudik ke Klaten? : Lapor Satgas Covid-19 RW, Bawa Rapid Test Antigen dan Wajib Karantina
Pihaknya melakukan uji coba pembelajaran tatap muka kembali, namun setelah Selasa (8/12/2020) diberlakukan kembali pembelajaran daring .
"Betul, setelah uji coba selesai 8 Desember 2020, kita kembali ke belajar daring, ini sekalian mengikuti perintah Gubernur dan Pemkab Klaten," ucapnya Minggu (20/12/2020).
Iya mengatakan berdasarkan hasil evaluasi, orang tua lebih suka mengkombinasi antara luring dan daring dengan perbandingan 50:50.
Meskipun demikian, karena pandemi Covid-19 masih besar, akibatnya sekolah-sekolah yang sudah melakukan uji coba tatap muka kembali ke daring.
"Hasil evaluasi orang tua lebih suka kombinasi, 50 persen luring, dan 50 persen daring, namun karena semakin meningkat penderita Covid-19, akibatnya sekolah-sekolah diperintahkan untuk kembali ke daring," kata Wardani.

Mandat Mendikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ( Mendikbud) Nadiem Makarim menyatakan, sekolah boleh melaksanakan pembelajaran tatap muka pada Januari 2021.
Menurut Nadiem Makarim, pembelajaran tatap muka diperbolehkan, tetapi tidak diwajibkan.
Baca juga: Dikritik Soal Tak Adanya Bantuan untuk Guru Honorer, Begini Penjelasan Mendikbud Nadiem
Tak hanya itu saja, kini kewenangan diserahkan kepada pemerintah daerah (Pemda), sekolah, dan orangtua. Tiga komponen ini menjadi kunci diselenggarakannya pembelajaran tatap muka atau tidak.