Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Harga Sayur hingga Telur Meroket Jelang Natal dan Tahun Baru, Tembus Rp 2.000 hingga Rp 4.500 Per Kg

Pedagang Sincu (39) mengatakan, harga cabai tidak mengalami kenaikan tapi harga sayur yang harganya mengalami kenaikan sejak minggu lalu.

Editor: Asep Abdullah Rowi
(KOMPAS.com/ANGGITA MUSLIMAH)
ILUSTRASI : Sayuran organik yang dijual oleh para petani di Mulberry Hill by The Lodge, Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat (23/2/2018). 

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Harga sayur hingga telur di Kabupaten Karanganyar meroket menjelang Natal dan Tahun Baru.

Hal ini terlihat di Pasar Nglano, Kecamatan Tasikmadu.

Pedagang,Sincu (39) mengatakan, harga cabai tidak mengalami kenaikan tapi harga sayur yang harganya mengalami kenaikan sejak minggu lalu.

Baik itu kubis, terong, wortel, timun dan tomat. 

Baca juga: Natal di Tengah Pandemi, Jemaat ke Gereja Karanganyar Pun Dibatasi, Sebagian Ikut Misa via Online

Baca juga: Jika Wisatawan di Tawangmangu Membludak, Lalu Lintas dari Arah Solo Akan Dialihkan via Jalur Matesih

Harga cabai rawit merah Rp 45 ribu per kg, rawit hijau Rp 30 per kg sedangkan cabai merah besar Rp 50 ribu per kg 

Tetapi wortel sekarang Rp 10 ribu per kg, sebelumnya Rp 8.000  per kg.

Kemudian Timun harganya Rp 5.000 menjadi Rp 8.000 per kg.

"Buncis naik jadi Rp 10 ribu per kg, sebelumnya itu paling Rp 6 ribu per kg," katanya.

Dia mengungkapkan, kenaikan harga menjelang libur Nataru memang biasa terjadi.

Namun biasanya setelah liburan harga normal kembali.

Perempuan berusia 39 tahun itu biasanya membeli sayur dari petani di Tawangmangu. 

Sementara itu pedagang lainnya, Sri Lestari (45) menyampaikan, harga telur juga mengalami kenaikan sejak minggu lalu.

Semula harga telur Rp 22 ribu per kg tapi sekarang menjadi Rp 26,5 ribu per kg.

"Naiknya bertahap, Rp 1.000, naik Rp 500. Itu sejak minggu lalu," ucapnya.

Petik Sayur Sendiri

Tak hanya wisata alam, di Kabupaten Karanganyar wisatawan bisa menikmati hal lain.

Salah satunya Agrowisata Kembang Desa di Desa Dawung Kecamatan Matesih yang menjadi ikon wisata baru di Kabupaten Karanganyar.

Di tempat itu pengunjung dapat wisata petik buah dan sayur sembari menikmati hamparan bunga celosia beragam warna.

Pengunjung dapat berswa foto atau sekedar berlibur bersama keluarga di Kembang Desa

Agrowisata itu dibangun di atas lahan kas desa dengan luas sekitar 6.500 meter persegi.

Lahan itu lantas disewa dan dikelola oleh BUMDes Mantep Desa Dawung.

Kembang Desa secara resmi dilaunching oleh Bupati Karanganyar, Juliyatmono pada Kamis (8/10/2020).

Untuk sampai ke Kembang Desa yang berada di Jalan Karanganyar-Matesih, pengunjung membutuhkan waktu sekitar 19 menit dari Alun-alun Karanganyar. Jaraknya sekitar 12 Km.

Kades Dawung, Suyadi mengatakan, dengan adanya Kembang Desa ini dapat menjadi ikon wisata baru di wilayah Kecamatan Matesih.

Selain itu juga dapat menampung para pelaku UMKM di wilayah sekitar.

"Agrowisata Kembang Desa ini yang dikembangkan tanaman hortikultura, seperti labu, melon, semangka." katanya.

"Jadi bisa menjadikan daya tarik pengunjung, selain bisa menikmati indahnya bunga celosia, dapat memetik buah dan sayur secara langsung," imbuhnya.

Memiliki Wilayah Dataran Tinggi, Masyarakat Karanganyar Diimbau Waspada Potensi Tanah Longsor

Kasus Positif Corona Melonjak di Karanganyar, Pedagang dan Pembeli di Pasar Wajib Tertib Protokoler

Belum Genap Dua Bulan, Jokowi Kembali Ziarah ke Makam Soedjiatmi Notomihardjo di Mundu Karanganyar

Pemuda Lajang Asal Karanganyar Ditemukan Tewas di Kamar, Tak Pakai Kaus dan Tengah Memeluk Guling

Meski baru beberapa hari dilaunching, sebenarnya agrowisata ini sudah dibuka sejak 14 hari lalu.

Suyadi mengungkapkan, pengunjung yang datang bisa mencapai sekitar 2.000 orang saat Sabtu dan Minggu.

Sedangkan saat hari biasa sekitar 700 orang.

Dia berharap, destinasi ini bisa memberikan manfaat untuk orang lain.

Kedepan mungkin ada pengembangan seperti kolam renang atau budidaya anggur.

Mengingat masih dalam situasi pandemi virus Covid-19, pengelola tetap menerapkan protokol kesehatan.

Pengunjung diminta wajib mengenakan masker, di beberapa titik sudah ada fasilitas cuci tangan.

Sebelum memasuki agrowisata ini, pengunjung akan dicek suhu tubuhnya serta ada penyemprotan hand sanitizer.

Pengawas BUMDes Mantep, Sriyono menambahkan, tempat ini memiliki konsep agrowisata.

Sehingga konsep pertanian yang ditonjolkan.

Ada beberapa tanaman sayur dan buah seperti labu air, labu botol, labu madu, melon, semangka, terong dan tomat.

Untuk menambah nuansa warna-warni, pengelola juga menambahkan bunga celosia, bunga matahari, cantik manis dan lainnya.

"Pengunjung dapat membeli buah dan sayur secara langsung, apabila sudah matang." ucapnya.

"Nanti bisa milih sendiri, pengelola sudah menyiapkan timbangan." jelasnya.

"Harganya menyesuaikan pasar," ucapnya.

Agrowisata Kembang Desa juga dilengkapi fasilitas lain seperti gazebo, terapi ikan, warung makan dan live musik.

Untuk dapat masuk ke Kembang Desa, pengunjung cukup membayar tiket masuk Rp 5.000 per orang.

Agrowisata ini buka setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 20.00.

Dari pantauan Tribunjateng.com, terlihat seratusan orang mengunjungi destinasi wisata baru itu.

Satu di antaranya pengunjung asal Kebakkramat Baidi (44).

Dia mengucapkan, baru pertama kali ini mengunjungi Kembang Desa.

Dirinya datang bersama istri dan anaknya.

"Dapat informasi dari medsos." ucapnya.

Wisata bunga ini nambah rejeki buat warga sekitar dan bisa menjadi tempat rekreasi keluarga," terangnya.

Baidi berharap, fasilitas tempat sampah bisa ditambahkan di beberapa titik.

Begitu juga lokasi parkir. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Harga Sayur dan Telur di Karanganyar Naik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved