Info Kecantikan
Jangan Lakukan 7 Kebiasaan Ini, Jika Tak Ingin Keriput di Wajah Bertambah
Kebiasaan seperti mengunyah permen karet, tidak menggunakan tabir surya, dan minum dengan sedotan bisa menyebabkan keriput.
Penulis: Reza Dwi Wijayanti | Editor: Noorchasanah Anastasia Wulandari
TRIBUNSOLO.COM - Tahukah Anda jika kebiasaan yang dilakukan sehari-hari bisa berdampak pada kulit. Salah satunya adalah kebiasaan makan daging merah karena dapat mempercepat proses pnuaan.
Selain itu, melewatkan penggunaan tabir surya juga bisa merusak kulit karena paparan sinar UV matahari sangat berbahaya akibatnya pigmentasi dan kulit tampak lebih tua.
Nah, kebiasaan apalagi ya kira-kira?

Berikut 8 kebiasaan yang bisa jadi penyebab keriput dirangkum dari Brightside:
1. Lari
Pasti Anda bertanya bagaimana bisa lari bisa menyebabkan keriput?
Ketika olahraga biasanya beberapa orang melewatkan membakar lemak di bawah lapisan kulit. Hilangnya jaringan lemak bisa menyebabkan kerutan dalam.
Selain itu, banyak orang yang menghabiskan waktu berjam-jam di luar tanpa menggunakan tabir surya padahal ini bisa menyebabkan kerusakan akibat sinar matahari.
Sebaiknya, Anda menggunakan tabir surya meski hanya lari di sekitar rumah.
Baca juga: Benarkah Es Batu Bisa Menghilangkan Jerawat? Begini Penjelasan Ahli Kesehatan
Baca juga: Manfaat Es Batu bagi Kecantikan yang Sayang Dilewatkan: Mengecilkan Pori-pori dan Mengatasi Jerawat
2. Permen karet
Mengunyah permen karet bisa menyebabkan kerutan karena banyak otot yang digunakan secara berlebihan.
Sehingga bisa menyebabkan garis-garis halus muncul di sekitar mulut. Sebaiknya jangan terlalu sering mengunyah permen karet jika tak ingin kerutan bertambah.
3. Terlalu lama menatap ponsel
Penggunaan ponsel secara berlebih bisa membuat Anda terlihat lebih tua sebelum waktunya. Para medis menduga jika pandangan yang terus menerus ke arah ponsel bisa menyebabkan munculnya garis di leher.
Garis ini akan terus bertambah jika kebiasaan ini sering dilakukan.
Tahukah Anda jika 80% dari tanda penuaan yang terlihat, termasuk kerutan, disebabkan oleh paparan sinar matahari. Salah satunya saat Anda melihat ke arah cahaya mata akan menyipit.
Ini akan memunculkan kerutan di sudutan mata karena mata terlalu fokus mencari cahaya. Iitu mungkin memperdalam kerutan di antara alis Anda juga.
5. Minum dengan sedotan
Kebiasaan sederhana yang seringkali dilakukan adalah minum dengan menggunakan sedotan. Bagaimana bisa?
Meski minum menggunakan sedotan bisa mencegah gigi dari noda tetapi dapat menyebabkan kerutan dan garis.
Meskipun tidak akan mengubah bibir Anda secara signifikan, orang yang rentan terhadap kerutan bibir harus menghindari penggunaan sedotan terlalu sering. Gerakan otot berulang memecah kolagen di sekitar mulut Anda, menyebabkan lebih banyak lipatan.
6. Tidur dengan masker penutup mata
Kulit yang ada di sekitar mata sangat halus dan mudah sekali rusak. Beberapa masker yang diginakan sebagai penutup mata saat tidur bisa menyebabkan peradangan.
Bahkan masalah lain yang bisa muncul adalah keriput. Jika Anda tetap ingin menggunakannya sebaiknya longgarkan masker tersebut agar tidak menarik kulit.
7. Lensa kotak
Penggunaan lensa kotak memaksa Anda harus mengangakt alis. Gerakan berulang ini bisa menyebabkan kerutan.
Tentu ini berbeda jika Anda menggunakan kacamata karena lensa kontak tidak melindungi kulit di sekitar mata dari sinar UV, yang pada akhirnya menyebabkan keriput dan kulit menipis.
Tanda-tanda Penuaan Dini
- Kulit kering
Perubahan kulit yang berkaitan dengan usia memang harus diperhatikan, karena kulit kering menandakan kurang nutrisi dan menjadi tanda penuaan dini.
Jika kulit Anda terus-menerus kering dengan pengelupasan yang terlihat, bintik pigmentasi, dan kerutan, masalah ini kemungkinan terkait dengan masalah pada sistem endokrin.
Selain itu, masalah lainnya seperti hormonal juga berpengaruh akibat gaya hidup yang tidak sehat. Abai dengan penggunaan tabir surya juga bisa membuat kulit rusak.
Cara mengatasinya yakni perhatikan pola makan seimbang dengan mengonsumsi sayuran hijau, makanan kaya lemak, dan lainnya.
- Cekungan sulkus superior
Kulit tipis yang berada di sekitar area mata rentan terhadap pengaruh negatif berbagai macam faktor eksternal dan internal yang berbahaya, seperti kelelahan, kurang tidur, stres, dan sinar UV. Karena itulah tanda-tanda awal penuaan sering muncul di area ini.
Sebutan lainnya adalah kantung mata dan akan terlihat lebih tua. Karena kerja konstan otot di sekitar mata menyebabkan hilangnya elastisitas kulit dengan cepat.
Cara mengatasinya dengan tidur cukup, hindari makanan asin, minum lebih banyak air, dan jangan lupa untuk merawat kulit di sekitar mata setiap hari.
- Siklus menstruasi
Siklus menstruasi yang tidak teratur merupakan tanda menopouse. Namun, ini dianggap normal jika seorang wanita mulai menopause pada usia 46-54 tahun.
Ketika ini terjadi sebelum usia 40-an maka bisa menjadi tanda penuaan dini.
Sebaiknya segera kunjungi dokter secara rutin dan obati peradangan pada organ dalam, dan jangan mengabaikan asupan vitamin. Ketika melihat tanda penuaan pertama lebih baik berkonsultasi dengan dokter.
- Fisik lemah
Jika Anda merasa mudah lelah ketika melakukan aktivitas sehari-hari, itu bisa terjadi bukan hanya karena Anda tidak fit dan lalai berolahraga secara teratur, tetapi juga bisa menjadi tanda penuaan.
Namun, ketika ini terjadi di usia 40-an adalah proses alami yang dapat diperlambat dengan berolahraga secara teratur dan dapat dipercepat dengan mengabaikan aktivitas fisik.
Sebaiknya lakukan aktivitas yang Anda sukai tanpa memaksakan. Misalnya dengan yoga, meditasi, jalan kaki dan sepeda.
- Rambut rontok
Rambut rontok adalah hal yang normal bagi semua orang. Namun, ketika Anda mengalami kerontokan berlebih hingga rambut tampak tipis sebaiknya segera konsultasi pada dokter.
Kebanyakn kasus tanda-tanda kebotakan dini muncul karena masalah hormonal. Dengan penuaan yang cepat, rambut rontok yang nyata juga dapat diamati di bagian tubuh lain.
Usahakan makanan dengan produk yang kaya asam lemak omega-3, dan lindungi rambut Anda dari sinar matahari.
Gangguan tidur sering terjadi pada beberapa orang. Padahal ini berkaitan dengan penuaan. Karena orang yang berusia lebih dari 60 tahun mungkin mengalami beberapa perubahan fisiologis umum terkait siklus tidurnya.
Bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur di malam hari akan bangun lebih awal karena terjadi peningkatan tingkat kortisol terkait usia, yang dapat menyebabkan perasaan cemas saat tidur.
(*)