Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Keluarga Tak Percaya Durrokhim Tewas Terlindas Truk: Tubuh Utuh, Ada Lubang di Daun Telinga

Kejadian itu memang sudah terjadi berbulan-bulan lalu, namun pihak keluarga menuntut keadilan karena menduga ada yang tak wajar.

Editor: Ilham Oktafian
kompas.com
Ilustrasi : Seorang pesilat PSHT di Sragen yang masih berusia 13 tahun, tewas saat latihan. 

TRIBUNSOLO.COM - Kepergian Durrokhim (23), asal Desa Woro, Kecamatan Kragan, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah di Tuban menuai kejanggalan.

Berdasarkan informasi awal, pemuda tersebut diketahui meninggal terlindas truk yang dikemudikan Abdul Wahid yang merupakan teman korban, pada Kamis, (13/08/2020) pukul 19.30 WIB.

Kejadian itu memang sudah terjadi berbulan-bulan lalu, namun pihak keluarga menuntut keadilan karena menduga ada yang tak wajar.

"Kami berharap kasus itu diungkap secara terbuka, sebab terdapat kejanggalan atas meninggalnya korban.

Semoga kasus bisa diusut secara profesional dan terbuka," ujar Kuasa hukum keluarga korban, Nang Engki Anom Suseno seusai mendatangi Mapolres Tuban, Senin (28/12/2020).

Baca juga: Kata Terakhir Korban Pembunuhan di Wonogiri, Bapak Pie? : Saat Pelaku Tusuk Perut Bertubi-tubi

Engki menduga, Durrokhim meninggal dunia bukan karena terlindas truk.

Itu karena daun telinga korban berlubang, lalu pada dada tubuhnya ada luka lebam yang diduga berasal dari pukulan benda tumpul atau keras.

Selain itu, teman korban yang mengetahui kejadian tersebut tidak langsung melaporkan kepada pihak berwajib atau kepolisian.

"Kemungkinan tewas terlindas truk sangat kecil, karena kondisi tubuh korban tidak hancur. Diduga korban meninggal karena terkenal pukulan atau hantaman benda tumpul," beber Nang Engki.

Lawyer muda itu menjelaskan, jenazah korban saat dimandikan masih dalam keadaan dikerumuni semut, tidak ada perawatan sama sekali dari rumah sakit dan kejadian itu juga tidak langsung dilaporkan pihak kepolisian.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Wanita di Wonogiri Seorang PNS, Polisi Duga Ada Motif Asmara 

Pihaknya siap memberikan informasi dan data kepada kepolisian agar kasus itu segera terungkap, terkait penyebab meninggalnya korban.

Bahkan, pihak keluarga korban mempersilahkan makam untuk dibongkar demi kepentingan penyelidikan.

"Meski sudah ada kata damai, namun setelah 11 hari kejadian pihak keluarga korban melaporkan kepada Polsek Rengel, Polres Tuban.

Alasannya, pihak keluarga tidak percaya jika korban meninggal dunia karena terlindas truk.

Keluarga sangat siap jika makam korban dibongkar untuk dilakukan autopsi," tegas Engki.

Halaman
12
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved