Klaten Bersinar
Selamat Datang diĀ KlatenĀ Bersinar

Terungkap, Ini Motif Teror Cairan Lem ke 7 Pesepeda Perempuan di Yogya:Sakit Hati Ditinggal Pacarnya

Polisi akhirnya berhasil mengungkap teror kepada pesepeda perempuan di wilayah Sleman yang terjadi sejak Oktober 2020.

Editor: Ilham Oktafian
(KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA)
Pelaku penyemprot perempuan yang sedang bersepeda dengan cairan lem, J (37) Warga Temanggung, Jawa Tengah saat di Mapolres Sleman. 

"Saya salah melakukan seperti itu. Saya mohon maaf untuk para pegowes yang merasa takut," ujar J.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kapolres Sleman AKBP Anton Firmanto.

Ia mengatakan motif J adalah sakit hati. Kepada polisi, J mengaku teman perempuannya itu senang bersepada di jalur Jalan Palagan hingga Jalan Gito Gati dan Jalan Damai.

"Perempuan ini sudah diayomi oleh pelaku, ternyata meninggalkan. Mengayomi dengan harapan cinta pelaku bisa terbalas," urainya.

Tidak semua pesepada yang menjadi korban. J akan memilik pesepada dengan badan gempal dan berambut pendek.

Baca juga: Polresta Solo Bentuk Tim Khusus, Kerumunan Malam Tahun Baru Diawasi Ketat

"Pelaku mengamati para pesepeda, yang menurut ciri pelaku, pengowes agak gempal, kemudian rambutnya agak pendek. Jadi sasarannya adalah dengan ciri-ciri fisik seperti itu," bebernya.

Saat beraksi, pelaku mengendarai sepeda motor membuntuti korban yang sedang bersepeda.

Dari jarak sekitar 1 meter, pelaku kemudian langsung menyemprotkan cairan lem.

"Lem itu kalau disemprotkan ke celana atau kain akan terbakar dan melukai kulit yang terkena," tegasnya.

Tinggal pindah-pindah dan gunakan motor pinjaman

Kapolres Sleman mengatakan pelaku J sudah hampir satu tahun tinggal di Sleman.

Namun ia kerap berpindah tempat tinggal dan bekerja serabutan. Selain itu, ia mengatakan motor yang digunakan J saat beraksi adalah motor pinjaman dan rekannya.

"Di Sleman kurang lebih 1 tahun, tempat tinggalnya tidak tetap, tidur pindah-pindah kadang di pelataran Masjid, kalau kerjanya serabutan. Motor itu pinjam dari temanya," jelas Anton Firmanto.

Dari tujuh TKP, menurut Antoon Firmanto, celana para korban robek karena terbakar.

Baca juga: Update Kasus Jemput Paksa Jenazah Covid-19 di Brebes: 4 Orang Jadi Tersangka, Terancam Dibui 5 Tahun

"Sasaran dari 7 TKP yang sudah kita amati mengarahnya pinggul dan paha. Dari 7 TKP itu kita amati korban mengalami celana robek karena terbakar," ungkapnya.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved