Berita Sukoharjo Terbaru
Bakal Pulang ke Sukoharjo, Ikatan Alumni Ponpes Al Mukmin Ngruki Siap Sambut Abu Bakar Ba'asyir
Ketua Ikatan Alumni Ponpes Islam Al Mukmin Ngruki (IKAPPIM), Ali Usman menjelaskan, telah mengetahui terkait pembebasan Abu Bakar Ba'asyir (ABB).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Meninggalnya almarhum meninggalkan seorang istri, empat orang anak, dua orang mantu, dan tiga orang cucu.
Sejarah Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngeruki
Dikutip dari TribunSoloWiki.com, Abdul Qohhar Bin H. Daeng Natasse mendirikan Pondok Pesantren Islam Al Mukmin yang bersama Abu Bakar Ba'asyir, Abdullah Sungkar, Abdullah Baradja, Yoyok Rosywandi, Hasan Basri dan beberapa pihak lainnya.
Menurut Abdul Rahim, salah seorang putra Abu Bakar Ba'asyir, bahwasanya inisiasi pesantren Al Mukmin Ngruki berawal dari Abu Bakar Baasyir bersama kawan-kawannya satu almamater dari Pondok Modern Darussalam Gontor.
Baca juga: Jenazah Ustaz Wahyudin, Pimpinan Ponpes Al Mukmin Ngruki Akan Dikebumikan di Ciamis
Baca juga: Tokoh Agama Diminta Ikut Jaga Kondusifitas, Ini Pesan Ketua Yayasan Ponpes Al Mukmin Ngruki
Mengingat mereka mendapat pesan dari guru mereka di Gontor yaitu, Kiai Imam Zarkasyi, untuk membangun pesantren di daerah mereka setelah lulus sekolah.
Meskipun Abu Bakar Baasyir alumni Gontor, namun dirinya melakukan kerjasama dengan berbagai alumni perguruan ataupun pesantren lainnya di Indonesia.
Seperti dari unsur Al Irsyad yang diwakili oleh Abdullah Sungkar, Muhammad Natsir, Abdullah Baradja dan Abu Bakar Baasyir sendiri juga memiliki latar belakang Al Irsyad selain Gontor.
Dari Pesantren Bangil, Pasuruan ada Ahmad Husnan, Muhammad Ilyas, dan Suwardi.
Ketiganya sebelum bergabung dalam kepengurusan Pondok Al Mukmin, mereka sempat bergabung dan aktif di Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Surakarta.
Pada awal pendiriannya Pondok Al Mukmin mendiami sebuah lahan di Jalan Gading Kidul No. 72 A Solo pada 10 Maret 1972 dan berada di bawah naungan Yayasan Pendidikan Islam dan Asuhan Yatim Al-Mukmin (YPIA) di atas akte Notaris No. 130 b 1967.
Adapun lahan tersebut merupakan lahan pemberian dari seorang pengusaha yang merupakan anggota jamaah dari Abu Bakar Baasyir di Masjid Agung Solo.
Abdul Rahim menuturkan di saat awal pendirian, Pondok Al Mukmin bergerak dan fokus di bidang pendidikan agama islam pada murid setingkat Madrasah Tsanawiyah atau Sekolah Menengah Pertama.
Jumlah murid saat itu hanya berjumlah puluhan namun terus mengalami peningkatan signifikan.
Peningkatan tersebut berimbas pada sarana dan prasarana yang terbatas, maka di tahun 1974 memindahkan lokasi sekolah dan asrama ke Dukuh Ngruki, Kelurahan Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Grogol.
Lokasi yang ditempati dan terus berkembang hingga saat ini merupakan tanah wakaf dari Abu Amar salah seorang Kyai Pondok Pesantren Jamsaren Surakarta.
Dari tanah wakaf itu Pondok Al Mukmin terus berkembang dan membeli tanah di sekitarnya hingga luas saat ini.
Dikarenakan lahan yang ditempati berada di wilayah Dusun Ngruki, maka masyarakat lebih akrab menyebutnya dengan Pondok Ngruki dibandig Al Mukmin sendiri. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Kesehatan Menurun, Abu Bakar Ba'asyir Dilarikan ke RSCM