Berita Sragen Terbaru
Pembelajaran Tatap Muka di Sragen Picu Pro dan Kontra, Jika Nekat Harus Siap dengan Risikonya
Untuk itu, bagi mereka yang tidak percaya namun menghendaki PTM, maka harus siap dengan risiko tertular Covid-19.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Masyarakat yang menghendaki pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi Covid-19 harus siap dengan konsekuensinya.
Pakar Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), dr Riris Andono Ahmad menjelaskan, sampai saat ini masih ada orang yang tidak percaya dengan Covid-19.
Untuk itu, bagi mereka yang tidak percaya namun menghendaki PTM, maka harus siap dengan risiko tertular Covid-19.
Baca juga: Viral Pesan WA Bangsal Covid-19 RSUD Moewardi Solo Penuh, Sampai Dirikan Tenda, Ini Penjelasannya
Baca juga: Besok, 1,8 Vaksin Covid-19 Buatan Sinovac Tiba di Indonesia
"Apakah mereka mau menerima konsekuensinya, itu yang pertanyaan besarnya," ungkap dia kepada Tribunsolo.com, Rabu (30/12/2020).
Menurutnya, orang yang tadinya tidak percaya Covid-19 itu ada, baru sadar setelah keluarga atau kerabatnya ada yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Sehingga jangan sampai mereka dibuat percaya bahwa virus ini ada, apabila anaknya terpapar Covid-19 karena belajar tatap muka," ujarnya.
Doni pun pesimistis terkait orang yang tua ingin anaknya segera kembali belajar ke sekolah.
"Saya rasa tidak semua orang tua buru-buru ingin anaknya kembali ke sekolah di tengah pandemi begini," katanya.
Untuk diketahui, jumlah kasus orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di Sragen per hari ini ada 2.893 kasus.
Jumlah orang yang sembuh ada 2.472, meninggal dunia ada 104 orang, dan sedang menjalani perawatan ada 317 orang.
Tidak Tepat
Penundaan pembelajaran tatap muka (PTM) pada awal tahun 2021 di Kabupaten Sragen dinilai tepat.
Epidemiologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) dr Riris Andono Ahmad menilai saat ini transmisi penularan kasus Covid-19 sedang tinggi-tingginya.
"Maka tidak sesuai kalau mau melakukan PTM," paparnya kepada Tribunsolo.com, Rabu (30/12/2020).
Baca juga: Syarat untuk Ikut Kuliah Tatap Muka di UNS Solo Mulai Januari 2021, Harus Ada Izin Orang Tua
Baca juga: Di Tengah Varian Baru Covid-19, UNS Solo Bakal Kuliah Tatap Muka Januari 2021, Bertahap & Bersyarat