Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Lokasi Vaksinasi Covid-19 di Sukoharjo, Ada 26 Tempat Kesehatan yang Bakal Digunakan Dua Hari Saja

Menurut Kepala Dinkes Sukoharjo Yunia Wahdiyati, pihaknya menyiapkan puskesmas, rumah sakit, dan klinik. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Surya/Ahmad Zaimul Haq
ILUSTRASI : Petugas medis menunjukkan contoh (dummy) vaksin covid saat simulasi vaksinasi Covid-19 yang dilakukan di RSI Jemursari, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (18/12/2020). Acara simulasi vaksinasi dihadiri Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa dan Ketua Umum MUI, KH Miftachul Akhyar. 

Dalam upaya penangananya vaksin masih terus dikembangkan di masyarakat.

Baca juga: Update Covid-19 Global 2 Januari 2021, Indonesia Jadi 20 Negara Terbanyak Kasus Corona

Sejumlah pemahaman keliru terkait vaksinasi masih sering terjadi di masyarakat.

Peneliti pandemi sekaligus epidemiolog Dicky Budiman mengingatkan, vaksin bukanlah solusi ajaib dalam mengakhiri pandemi Covid-19.

Vaksin hanyalah salah satu cara untuk membangun kekebalan individual dan perlindungan masyarakat.

"Harus diketahui, tidak ada vaksin yang sempurna memberi perlindungan. Sebagian kecil penerima vaksin masih memungkinkan untuk tertular Covid-19, hanya saja diharapkan dampaknya tidak terlalu parah," ujarnya dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Sabtu (2/2/2021).

Dicky memaparkan, sejauh ini tidak ada pandemi yang selesai dengan vaksin.

Contohnya cacar, walau vaksin ada namun selesai penyakit tersebut memerlukan waktu 200 tahun. Begitu juga polio baru selesai dalam 50 tahun.

"Sehingga program vaksinasi untik seluruh masyarakat mungkin butuh waktu 12 bulan atau lebih. Dan meski telah menerima vaksinasi, kewajiban 5M tetap harus dilakukan, karena akan tetap ada sebagian masyarakat yang tidak terproteksi akibat kondisi kesehatan dan keterbatasan dari vaksin itu sendiri," jelas Dicky.

Baca juga: Identitas 5 Pegawai Puskesmas Ngargoyoso yang Terpapar Corona : Mulai dari Dokter Sampai Sopir

Dicky melanjutkan, keberhasilan vaksinasi lebih mudah terjadi pada kondisi kurva pandemi yang sudah melandai.

"Fakta yang terjadi di Indonesia kurvanya masih terus naik, dikhawatirkan menjadi tidak efektif atau butuh waktu lebih lama untuk menciptakan herd immunity," terang Dicky.

Catatan Redaksi:

Bersama kita lawan virus corona. Tribunsolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. ingat pesan ibu 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Epidemiolog Ingatkan Vaksin Bukan Solusi Ajaib Atasi Pandemi Covid-19, 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved