Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Semburan Gas Muncul di Karanganyar

Polisi Akhirnya Ungkap Penyebab Munculnya Gas di Karanganyar, Begini Penjelasannya

Peristiwa munculnya gas di Dukuh Domas RT 2 RW 9, Kelurahan Popongan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar akhirnya terjawab.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Naufal Hanif Putra Aji
TribunSolo.com/Muhammad Irfan
Semburan gas misterius dan warga memperlihatkan lokasi di Dukuh Domas RT 2 RW 9, Kelurahan Popongan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Sabtu (2/1/2021). 

Dilansir TribunSolo.com dari TribunJateng.com, kejadian itu kali pertama diketahui Wiknyo Dikromo alias Rebo (65), pemilik lahan, pada Minggu (18/8/2019) sekitar pukul 19.00.

"Setiap siang ke kebun, saya istirahat di atas tanah yang keluar api itu.

Kemarin saya rasakan, 'Kok tanahnya panas?' 

Saya curiga akhirnya bilang kepada anak-anak," terang Mbah Rebo kepada Tribunjateng.com, Senin (19/8/2019).

Setelah sholat magrib, dia memutuskan kembali ke kebun membawa cangkul.

Mbah Rebo tidak sendirian, dia ditemani anak-anaknya.

"Akhirnya kami cangkuli karena penasaran tersebut," ujarnya. 

Sebelum dicangkul, Mbah Rebo melihat tanah itu merah seolah berpijar.

Setelah dicangkuli, keluarlah api yang membuat dia dan anak-anaknya terperanjat.

Menurut Rebo, api semakin membesar dari sejak tanah dicangkul  hingga sekarang.

Kejadian tersebut membuat heboh masyarakat Kecamatan Tanon dan sekitarnya.

Pantauan Tribunjateng.com, warga memadati tempat keluarnya api tersebut.

Tanah milik Rebo ini berada 100 meter dari kampung.

Mbah Rebo memiliki luas tanah 4.000 meter.

Rebo menjelaskan, dua tahun lalu tanahnya dibor dengan tujuan dijadikan sumur.

Setelah dibor 50 meter ternyata tidak ada air yang keluar.

"Setelah dibor 50 meter air tidak, jadi kami tutup lagi dengan batu dan tanah. 

Akhirnya saya mencoba mengebor lagi di titik berbeda, alhamdulillah keluar air," terang dia.

Adanya api dari tanah ini, cukup menarik perhatian warga.

Sejak dikabarkan ada fenomena itu, Rebo menyebut warga terus berdatangan dari malam hari.

Pada waktu malam, api yang keluar tampak jelas berkobar-kobar.

Maryanto (54), seorang warga, mengaku sudah sejak semalam berada di lahan tersebut.

Dia bahkan  sempat membakar singkong.

Singkongnya matang tapi citarasanya tidak enak.

"Semalam saya membakar singkong di sini.

Setelah dicicipi rasanya beda, tidak seperti dibakar biasa.

Singkong yang ini seperti ada bau gasnya," terang dia.

Lantaran juga merasa penasaran, Maryanto berusaha mengecek kedalaman api.

Menurutnya, kedalaman api itu sekitar 70 cm di bawah permukaan tanah.

Sampai berita ini diturunkan, belum ada instansi terkait yang datang melakukan pemeriksaan.

Namun, warga sudah melaporkannya ke Polsek Tanon.

Lokasi semburan api hanya dibatasi garis polisi dan pagar bambu sederhana. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved