Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Abu Bakar Baasyir Bebas

Operasi Yustisi Digelar di Ponpes Ngruki, Kendaraan Taktis Dikerahkan, Jubir Ponpes : Warga Takut

Operasi yustisi dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo di kawasan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kabupaten Sukoharjo.

Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com / Agil Tri
Sebuah alutsista milik TNI disiagakan di kawasan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jumat (8/1/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Operasi yustisi dilakukan Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo di kawasan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kabupaten Sukoharjo jelang kedatangan Abu Bakar Ba'asyir.

Atas pelaksanaan operasi tersebut, juru bicara Pondok Pesantren Ngruki, Endro Sudarsono turut angkat bicara.

Endro tidak mempermasalahkan adanya operasi yustisi. 

Namun, pihaknya menyayangkan penggunaan kendaraan taktis dalam operasi tersebut.

Baca juga: Suasana Terkini Ponpes Ngruki Sukoharjo Jelang Kedatangan Abu Bakar Baasyir : Penjagaan Ketat

Baca juga: Hasil Rapid Test Antigen Negatif, Abu Bakar Baasyir Tak Terima Tamu : Masih Pandemi Covid-19

Menurutnya, itu membuat masyarakat sekitar Pondok Pesantren Al-Mukmin takut. 

Selain itu, penggunaan  kendaraan taktis tersebut dinilai sudah berlebihan

"Kalau operasi yustisi saja tidak perlu sampai menggunakan kendaraan taktis," jelas dia, Jumat (8/1/2021).

Apalagi saat ini Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki Sukoharjo sudah berkomitmen untuk tidak ada kerumunan dengan cara menutup akses masuk dalam pondok.

"Selain internal dilarang masuk dalam pondok," kata Endro. 

Kerahkan Kendaraan Taktis

Sebelumnya, sejumlah personel keamanan gabungan dari unsur TNI - Polri mulai disiagakan di kawasan Pondok Pesantren Al-Mukmin, Ngruki, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo.

Dari pantauan TribunSolo.com, personel gabungan tersebut mulai berdatangan sekira pukul 10.12 WIB.

Beberapa personel pengamanan gabungan tersebut tampak dibekali senapan gas air mata.

Selain itu, sejumlah alutsista TNI juga turut disiagakan tak jauh dari lokasi Pondok Pesantren Al-Mukmin.

Baca juga: Pakai Peci Putih & Bawa Tongkat, Ini Potret Abu Bakar Baasyir Sebelum Pulang Ke Ponpes Ngruki Solo

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Tiba di Ponpes Ngruki Sukoharjo : Pintu Langsung Ditutup,Tak Terima Tamu Siapapun

Seperti diketahui, pondok pesantren tersebut akan menjadi lokasi jujukan Abu Bakar Ba'asyir yang bebas murni pada Jumat (8/1/2021).

Abu Bakar Ba'asyir sendiri saat ini dalam perjalanan menggunakan mobil menuju Pondok Pesantren Al-Mukmin dari Lapas Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor. 

Ia berangkat dari Lapas Gunungsindur pukul 05.21 WIB dengan didampingi perwakilan keluarga, tim pengacara muslim, dan tim medis.

Diperkirakan, rombongan Abu Bakar Ba'asyir menempuh perjalanan darat selama 8 jam

Larangan Berkerumun

Sebelumnya, personel TNI tak main-main pada para pendukung Abu Bakar Ba'asyir yang nekat melakukan penjemputan, besok Jumat (8/1/2021).

Danrem 074/Warastratama, Kolonel Inf Rano Maxim Adolf Tilaar menekankan, jika 200 personel siap menyekat massa pendukung yang tersebar di pintu masuk Solo dan sekitarnya.

Bahkan, ia tak segan untuk menyeret ke ranah hukum bagi yang nekat melanggar protokol kesehatan Covid-19.

Baca juga: Abu Bakar Baasyir Pulang ke Solo, TNI Backup Polisi Gelar Penyekatan, Ada dari Kopassus Juga

Baca juga: Dukung Penuh PSBB di Solo, Kapolresta Intensifkan Operasi Yustisi dan Tim Pengurai Kerumunan

"Sanksinya sama seperti yang lain, sebab di mata hukum semua orang sama status dan kedudukannya," ungkapnya dengan tegas kepada TribunSolo.com, Kamis (7/1/2021).

Kolonel Inf Rano Maxim Adolf Tilaar pun meminta kerumunan massa dapat dihindari karena sangar rawan terjadinya penyebaran virus Corona.

"Agar disampikan bahwa Solo masih tinggi angka masyrakatnya yang terinfeksi Covid-19," katanya.

"Siapa pun yang mau datang kesini kita tidak peduli," tegas dia.

Bahkan TNI akan membantu Polri dalam penyekatan massa pendukung bakal dilakukan saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir.

Kolonel Inf Rano Maxim Adolf Tilaar menerangkan, ada sebanyak 200 personel keamanan sudah disiagakan saat kepulangan Abu Bakar Ba'asyir menuju Solo.

"Benar akan ada penyekatan," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (7/1/2021).

Disebutkan, 200 personel tersebut, kata dia terdiri dari beberapa unsur TNI maupun pihak internal Abu Bakar Ba'asyir.

Baca juga: Pengamanan saat Abu Bakar Baasyir Pulang ke Solo, Kapolda Jateng Sebut Secukupnya

Baca juga: H-1 Abu Bakar Baasyir Pulang ke Solo, Ini Suasana Ponpes Ngruki : Lengang, Ada Spanduk Penyambutan

Dia merinci, Makorem 35 personel, Yonif R 408/SBH 55 personel, Denpom Ska 10 personel, Denhubrem 10 personel, Grup 2 Kopassus 12 personel, Brigif 6 Kostrad 12 personel dan Intel Gab (Korem dan Kodim) 30 personel.

"Termasuk dari pendukung 36 orang," terangnya.

Sambung Kolonel Inf Rano Maxim Adolf Tilaar penyekatan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya kerumunan demi mengantisipasi penyebaran Covid-19. Mengingat Abu Bakar Ba'asyir mempunyai jumlah simpatisan yang tak sedikit.

"Pada saat ini masih situasi pandemi dan Solo Raya masuk sebagai wilayah yang akan diberlakukan PSBB oleh pemerintah untuk yang kedua kalinya," ujarnya.

"Sehingga kami mengantisipasi terjadinya pengelompokan massa, karena di Solo Raya banyak pengagumnya," jelasnya menegaskan.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved