Berita Sukoharjo Terbaru
Puluhan Orang Terjaring Operasi Yustisi saat PSBB di Sukoharjo, Diperingatkan & Didenda Rp 50 Ribu
Bahkan, mereka yang terjaring razia sudah dikenakan denda pelanggaran protokol kesehatan.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Puluhan orang terjaring razia dalam operasi yustisi yang dilakukan serentak di 12 kecamatan di Kabupaten Sukoharjo, Rabu (13/1/2021).
Bahkan, mereka yang terjaring razia sudah dikenakan denda pelanggaran protokol kesehatan.
Misalnya saja di Kecamatan Grogol yang disasar operasi yustisi yang bersamaan dengan gelaran PSBB 11-25 Januari 2021.
Menurut Camat Grogol, Bagas Windaryatmo, di Kecamatan Grogol operasi yustisi digelar di Balai Desa Grogol.
"Ada 19 orang yang terjaring karena tidak mengenakan masker," katanya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Pelaku Pembuang Bangkai Babi Tertular Virus di Klaten, Dihukum Penjara 1 Bulan atau Denda Rp 3 Juta
Baca juga: Sedihnya Purwadi, Bantuan Rp 600 Ribu untuk Makan Ditunda Akibat PSBB saat Pandemi, Kini Dia Pasrah
"Mereka yang terjaring kita kenakan denda sebesar Rp 50 ribu," imbuhnya.
Selain itu, puluhan orang juga terjaring dalam operasi Yustisi di Balai Desa Karangtengah, Kecamatan Weru.
Camat Weru Pandiyanto mengatakan, dalam operasi yang digelar selama satu jam itu, pihaknya berhasil menjaring 25 orang yang tak menggunakan masker saat melakukan aktivitas di luar rumah.
"Ada 23 orang laki-laki, dan dua orang wanita yang terjaring operasi yustisi," ucapnya.
"Mereka kita beri sanksi peringatan, push up, membacakan naskah pancasila, dan kami minta membeli masker di toko terdekat," jelasnya.
Sementara itu, di Kecamatan Sukoharjo operasi yustisi dilakukan dengan melakulan sosialisasi di sejumlah rumah makan di Kecamatan Sukoharjo.
Plt. Camat Sukoharjo Havid Danang mengatakan, dari patroli yang dilakukan, ditemukan sejumlah rumah makan yang belum menerapkan protokol kesehatan.
"Kita berikan peringatan, agar menaati aturan yang ada," ucapnya.
Havid mengatakan penerapan protokol kesehatan pelaku usaha masih rendah, sehingga operasi seperti ini akan trus dilakukan.