Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Belasan Kali Merapi Muntahkan Lava Pijar, BPPTKG : Secara Umum Jarak Luncur Masih Kurang dari 1 Km

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kondisi terkini Gunung Merapi.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJOGJA/ Rendika Ferri
ILUSTRASI : Ratusan warga Dusun Babadan 2, Desa Paten, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, kembali ke tempat pengungsian di Tempat Evakuasi Akhir (TEA) Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Kamis (7/1/2021). 

TRIBUNSOLO.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyampaikan kondisi terkini Gunung Merapi.

Mengingat Merapi kembali mengeluarkan lava pijar dengan intensitas cukup tinggi pada Kamis (14/1/2021) malam. 

Berdasarkan laporan BPPTKG, pada Kamis (14/1/2021) pukul 18.00-24.00 WIB, teramati guguran lava pijar sebanyak 18 kali dengan intensitas kecil hingga sedang dan jarak luncur maksimum 600 meter ke arah hulu Kali Krasak.

"Guguran beberapa kali terjadi pada malam ini. Jarak luncur bervariasi, namun secara umum masih kurang dari 1 km," ujar Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, saat dihubungi, Kamis (14/1/2021) malam. 

Baca juga: Relawan Merapi : Siang Lava Pijar Sering Berguguran Tapi Tak Terlihat, Kini Ada 270 Warga Mengungsi

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas, Tak Ada Kepanikan, Warga Beraktivitas Seperti Biasa

Pada periode tersebut, dilaporkan gunung jelas terlihat, kabut 0-I, hingga kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.

Selanjutnya, guguran lava pijar kembali terjadi sebanyak 1 kali pada Jumat (15/1/2021) antara pukul 00.00-06.00 WIB.

Pada periode ini, secara visual gunung kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah tidak teramati.

"Guguran lava pijar 1 kali jarak luncur 400 meter arah hulu Kali Krasak," ungkap Hanik menjelaskan lava pijar pada periode tersebut. 

Secara meteorologi, cuaca berawan dan mendung.

Angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur.

Suhu udara 13-22 °C, kelembaban udara 66-95 persen, dan tekanan udara 567-687 mmHg.

Adapun kegempaan yang terjadi di antaranya 25 kali gempa guguran, 2 kali gempa hybrid/fase banyak, dan 1 kali gempa tektonik jauh.

Kesaksian Relawan

Koordinator Posko Pengungsian Desa Balerante, Jainu membenarkan Gunung Merapi kembali mengalami guguran lava.

"Merapi keluarkan lava pijar tadi malam," kata Jainu kepada TribunSolo.com, Kamis (14/1/2021).

Baca juga: Gunung Merapi Keluarkan Guguran Awan Panas, Tak Ada Kepanikan, Warga Beraktivitas Seperti Biasa

Baca juga: Ikuti Jejak Solo, Bupati Sukoharjo Wardoyo & Klaten Sri Mulyani, Revisi Jam Malam Warung Selama PSBB

Kemudian ia mengatakan sudah beberapa kali guguran lava pijar muncul di Gunung Merapi tersebut.

Lanjut, hal itu terjadi setiap saat bahkan siang kerap muncul guguran lava meski tak terlihat.

"Kalau berapa kali, sudah sering terjadi guguran lava, siang sering terjadi hanya saja tak terlihat," jawab dia.

Menurutnya, saat ini tercatat ada 270 jiwa yang berada TES Desa Balerante karena menjadi kelompok rentan di antaranya orang tua.

"Kondisi warga yang berada di TES, sebagian kelompok rentan sekitar 270 jiwa, sisannya masih diatas," terangnya.

Dia mengimbau kepada masyarakat di lereng Merapi meningkat kewaspadaan serta selalu berhati-hati.

"Kami juga melakukan ronda malam untuk pantau kondisi Merapi," katanya.

Sebagai informasi, dari pukul 18.00 hingga 24.00 WIBterjadi guguran lava pijar 17 kali intensitas kecil hingga sedang.

Selain itu guguran lava tersebut meluncur dengan jarak luncur maksimum 600 meter arah hulu kali Krasak.

Sehari Sebelumnya

Gunung Merapi mengeluarkan guguran awan panas ke arah barat, Rabu (13/1/2021) siang.

Meskipun begitu, masyarakat di Desa Balerante tetap melakukan aktivitas sehari-hari.

Baca juga: Merapi Muntahkan Lava Pijar, Warga Sidorejo Klaten Belum Mengungsi, Pilih Terapkan Sister Family

Koordinator Posko Pengungsian Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Klaten, Jainu mengatakan awan panas guguran itu terlihat sekitar pukul 11.00 WIB.

"Iya, tadi siang sekitar pukul 11.00 WIB, terlihat Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran," jawab Jainu, Rabu, (13/1/2021).

Jainu mengatakan awan panas tersebut terlihat mengarah ke arah barat.

"Ke arah barat, sehingga tidak masuk ke wilayah Kabupaten Klaten," jawabnya

Menurut Jainu, saat awan panas guguran itu muncul, tidak ada kepanikan dari masyarakat Balerante.

Ia menambahkan, masyarakat di sana tetap melakukan aktifitas seperti biasa.

"Warga tidak ada yang panik dan langsung ke TES, warga beraktivitas seperti biasa," ujarnya.

Jainu mengatakan kondisi Merapi saat ini tidak terlihat, karena kabut.

Ia menuturkan, saat ini di Merapi sedang terjadi hujan.

"Saat ini kabut terus, dan malam ini hujan," singkatnya

Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, sampai hari ini, Gunung Merapi mengalami guguran awan panas sebanyak satu kali.

Guguran tersebut mengarah ke hulu Kali Krasak dengan intensitas kecil. (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul BPPTKG: Dalam 12 Jam Terakhir, Gunung Merapi Tercatat Keluarkan 18 Kali Lava Pijar

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved