Sudah 28 Kali Gempa Guncang Sulbar, 3 Orang Meninggal Dunia dan 24 Luka-luka, Ribuan Warga Mengungsi
Dalam kejadian ini korban terbanyak berada di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
TRIBUNSOLO.COM - Gempa kuat susulan yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 01.20 WITA tadi menyebabkan 3 orang meninggal dunia, 24 luka-luka dan 2000-an warga mengungsi.
Korban terbanyak berada di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene.
Baca juga: KESAKSIAN Korban tentang Dahsyatnya Gempa Majene: Ada yang Merintih Kesakitan Tertindih Reruntuhan
Berdasarkan data Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar mencatat, telah terjadi 28 kali gempa bumi di Sulawesi Barat sejak Kamis (14/1/2021).
Staf Pusat Gempa Regional IV Makassar, Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021) menyebutkan, 28 kali gempa bumi itu tercatat setelah gempa berkekuatan 5,9 magnitudo terjadi.
“Kalau sejak dari gempa 5.9, tanggal 14 Januari 2021 jam 14:35.49 WITA sudah ada kejadian gempa 28 kali. Gempa bumi (pusatnya) terletak pada koordinat 2,99 LS dan 118,89 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer arah Barat Laut Majene, Sulawesi Barat pada kedalaman 10 km,” kata Syarifuddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (15/1/2021).
Gempa bumi dengan kekuatan besar kembali terjadi pada Jumat sekitar 02.28 Wita dengan kekuatan 6,2 magnitudo.
“Hingga Jumat pagi pada pukul 08.25 Wita, masih terus terjadi gempa dengan kekuatan 4,4 magnitudo, (pusat gempa) berlokasi 2.99 LS - 119.03 BT, 14 Km Timur Laut Majene- Sulbar dengan kedalaman 8 kilometer,” sebutnya.
Syarifuddin menjelaskan, gempa bumi yang terjadi di Majene, Sulawesi Barat itu merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar lokal.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
“Gempa bumi yang berkali-kali terjadi di Majene, Sulawesi Barat ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
Syarifuddin menambahkan, dampak gempa bumi juga dirasakan di daerah Polewali dengan IV-V MMI (getaran dirasakan hampir semua penduduk, orang banyak terbangun), Mamuju, Majene IV MMI ( pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ), Mamuju Utara dan Mamuju Tengah III-IV MMI.
Sedangkan di Toraja dan Mamasa III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu), Pinrang, Poso, Pare-pare dan Wajo II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang),
“Gempa bumi ini juga dirasakan hingga ke Kota Makassar dengan dirasakannya bergoyang,” tambahnya.
Baca juga: Bikin 11 Polisi Tidur di Depan Rumahnya, Pria Ini Bikin Pengguna Jalan Geram, Kini Didatangi Polisi
Selain gempa bumi di Majene, Sulawesi Barat, beber Syarifuddin, gempa bumi tektonik juga terjadi di Luwu Timur, Sulawesi Selatan dengan kekuatan 3,5 magnitudo.
“Gempa bumi ini juga tidak berpotensi tsunami. Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," kata Syarifuddin.