Berita Karanganyar Terbaru
20 Santri Ponpes Colomadu Jalani Swab Test, Bakal Dikarantina di Asrama Haji Donohudan Bila Positif
Dinkes Karanganyar melakukan swab test PCR kepada sejumlah santri di sebuah Ponpes di Colomadu.
Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan Tribunsolo.com, Muhammad Irfan Al Amin
TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar melakukan swab test PCR kepada sejumlah santri di sebuah Ponpes di Colomadu.
Adapun jumlah santri yang diuji swab test PCR berjumlah sebanyak 20 orang.
20 santri itu adalah mereka yang sebelumnya dinyatakan positif setelah diuji rapid test antigen pada Sabtu (16/1/2021).
Baca juga: Update Corona Solo 17 Januari 2021: Ada 112 Warga Positif, Kini Hampir Sentuh 7.000 Kasus
Baca juga: Berawal dari 5 Santri Positif Corona, 250-an Santri di Karanganyar Jalani Rapid dan Dipulangkan
Menurut Sekretaris Dinkes Karanganyar, Purwati, pihaknya melakukan tes langsung di asrama pesantren.
"Kami melakukan tes di asrama pesantren dengan dibantu tenaga kesehatan Puskesmas Colomadu 1," katanya pada Senin (18/1/2021).
Setelah tes para santri akan ditempatkan di ruang karantina sementara di Ponpes tersebut terpisah dengan santri dan pengurus lainnya.
"Hasilnya masih menunggu beberapa hari kedepan," jelasnya.
Nantinya apabila hasil swab test adalah positif maka akan dikarantina di Asrama Haji Donohudan.
Baca juga: Pandemi Corona Penjualan Lamborghini 2020 Hanya Turun 9 Persen, Bukti Orang Kaya Kebal Pandemi?
Namun bila negatif maka akan dipulangkan bersama 200 santri lainnya yang telah pulang ke rumah terlebih dahulu.
"Kalau negatif akan dijemput pulang oleh orangtuanya masing-masing," terangnya.
Sebelumnya, telah ada 8 orang santri yang dikarantina di Asrama Haji Donohudan karena dinyatakan positif Covid-19.
Dari hasil tracing pihak Dinkes Karanganyar, ditemukan ada salah seorang santri yang sepulang dari libur semester tinggal bersama seorang positif Covid-19 yang sedang menjalani isolasi mandiri.
Ratusan Santri Dipulangkan
Lima orang santri dari salah satu pondok pesantren di Kecamatan Colomadu, Kabuaten Karanganyar terkonfirmasi Covid-19.
Satgas Covid-19 Kabupaten Karanganyar kemudian melakukan tracinf terhadap konbtak erat santri yang positif Covid-19.
Camat Colomadu, Eko Budi Hartoyo mengatakan dihari berikutnya, jumlah santri yang positif Covid-19 bertambah tiga orang.
"Ada 8 santri yang positif Covid-19 dan saat ini diisolasi di Asrama Haji Donohudan," kata Eko kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/1/2021).
Atas temuan tersebut, rapid test antigen dijalankan terhadap para santri dan pengurus pondok pesantren.
Total ada sebanyak 261 santri dan pengurus Ponpes tersebut menjalani rapid test antigen.
"Yang menjalani rapid test antigen sebanyak 261 santri. Untuk yang reaktif sebanyak 20 santri dan 241 santri non reaktif," katanya.
Baca juga: Hasil Rapid Massal 261 Santri di Colomadu Karanganyar : 20 Santri Reaktif Dibawa ke Tempat Khusus
Baca juga: Imbas 8 Santri Positif Covid-19, Ponpes di Colomadu Lockdown, Kegiatan Diliburkan hingga 12 Februari
Baca juga: Terungkap, Kronologi Klaster Ponpes di Colomadu, Santri Tak Melapor Jika Keluarga Positif Covid-19
Baca juga: 200 Santri di Colomadu Dipulangkan, Jika Masuk ke Ponpes Februari, Diwajibkan Bawa Surat Antigen
Para santri yang hasil rapid test antigennya reaktif akan menjalani uji swab.
Uji swab dilakukan di RSAU dr Siswanto Lanud Adi Soemarmo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (18/1/2021).
Sementara itu, Wakil Sekretaris Bidang Humas Ponpes, M Qoyim mengatakan pihaknya telah menyediakan tempat khusus bagi mereka yang reaktif.
"Kita menyediakan isolasi mandiri di gedung yang terpisah dari asrama," kata Qoyim.
Selain menyediakan ruang khusus bagi yang reaktif, pengelola juga mempersiapkan makanan yang bergizi.
"Supaya mereka yang menjalani isolasi mandiri sehat," jelasnya.

Lockdown Sementara
Sementara, kegiatan ponpes di Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar diliburkan sementara.
Peliburan kegiatan terhitung 16 Januari 2021 hingga 12 Februari 2021.
Itu dilakukan menyusul temuan 8 kasus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren.
Para santri yang positif Covid-19 saat ini tengah menjalani isolasi mandiri di Asrama Haji Donohudan.
Wakil Sekretaris Bidang Humas Yayasan Ponpes, M Qoyim mengatakan selama peliburan, para santri akan belajar di rumah.
"Pesanteren diliburkan dan wali santri atau orang tua bisa menjemput putra putrinya di pesantren sini," kata dia kepada TribunSolo.com, Sabtu (16/1/2021).
"Itu agar supaya mereka bisa belajar di rumah nanti pesantren disterilkan," tambahnya.
Baca juga: Sedang Asyik Bernyanyi Dalam Keadaan Mabuk, Oknum PNS Ini Terjaring Polisi di Tempat Karaoke
Baca juga: Viral Tanaman Hias Ditukar Rumah Seharga Rp 500 Juta, Ternyata Begini Cerita Selengkapnya
Sterilisasi, sambung Qoyim, dilakukan dengan penyemprotan disinfektan di kawasan pondok pesantren.
"Disemprot disinfektan, terus kemudian melakukan kegiatan - kegiatan kebersihan," ucap dia.
"Pembersihan betul-betul kawasan pondok pesantren supaya bisa bebas Covid-19," imbuhnya.
Kronologi Klaster Ponpes
Kronologi penyebab terjadinya klaster Covid-19 di sebuah Ponpes di Colomadu ternyata berawal dari seorang santri yang kembali pasca liburan.
Sekretaris Dinas Kesehatan Karanganyar, Purwati mengungkapkan, santri tersebut tinggal bersama anggota keluarga yang dinyatakan positif Covid-19.
"Ada anggota yang isolasi mandiri namun tak terlacak," katanya kepada TribunSolo.com pada Sabtu (16/01/2021).
Pihaknya menyampaikan santri tersebut tidak menyampaikan kondisi diri dan keluarganya ketika kembali ke pesantren.
"Karena itu jadi menulari teman-temannya yang lain," terangnya.

Akibatnya dari satu santri menularkan ke santri lain hingga kini ada 8 orang yang dikarantina di Asrama Haji Donohudan.
"Kami mengecek dari gejala batuk pilek dan ternyata positif Covid-19," ujarnya.
Kemudian seluruh santri dan pengurus dilakukan rapid test yang berjumlah 261 orang dan terkonfirmasi 20 orang reaktif.
"Masih menunggu hasil swab PCR, hari Senin besok," ungkapnya.
Ke depannya para santri akan dipulangkan dan lokasi Ponpes akan disterilkan dengan disinfektan.
"Santri akan belajar dari rumah dan pondok akan kami sterilkan hingga baru kemudian digunakan kembali," tegasnya.
(*)