Rentetan Gempa Masih Guncang Majene dan Mamuju Sulbar, BMKG Justru Sebut Ada Pertanda Baik
Daryono mengatakan, meski gempa yang terjadi sudah mencapai 39 kali, peristiwa gempa Mamuju dan Majene ini produktivitas gempa susulannya lambat.
Gempa jenis kerak dangkal ini terjadi diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, baik gempa signifikan pertama dan kedua yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif Mamuju-Majene Thrust," kata dia.
Hal ini terbukti dengan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.
Mekanisme sesar naik ini mirip dengan pembangkit gempa Lombok 2018, di mana bidang sesarnya membentuk kemiringan ke bawah daratan Majene.
Sesar naik Mamuju ini tercatat memiliki magnitudo tertarget mencapai 7,0 dengan laju geser sesar 2 mm per tahun, sehingga sesar ini harus diwaspadai karena mampu memicu gempa kuat.
(Kompas/ Ellyvon Pranita)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagi, Gempa Bumi ke-39 Kali Guncang Majene dan Mamuju" dan "Gempa Majene Dipicu Sesar Mamuju-Majene Thrust, Ini Penjelasan BMKG"