Viral Kiriman Bunga di Sragen
Kesaksian Pengelola Arisan di Sragen, Dituduh Makan Uang Haram Rp 1 Miliar & Dikirimi Karangan Bunga
Pengelola arisan di kabupaten Sragen yang dituding menggelapkan uang arisan sekitar Rp 1 miliar membantah tudingan tersebut.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwandono
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pengelola arisan di kabupaten Sragen yang dituding menggelapkan uang arisan sekitar Rp 1 miliar membantah tudingan tersebut.
"Total kerugian arisan saya tidak sebesar itu," ujar pengelola arisan, Mia Wida kepada TribunSolo.com di rumahnya di Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Rabu (20/1/2021).
Mia menyebutkan, total kerugian arisan miliknya mencapai Rp 450 juta dengan anggota 55 orang.
Untuk itu, tuduhan yang diarahkan kepada dirinya tidak masuk akal.

Baca juga: Ingat Karangan Bunga Viral Selamat Menikmati Uang Haram di Pernikahan Sragen? Pengelola Buka Suara
"Dari mana Irene bisa bilang saya nilep (mengambil) uang arisan Rp 1 miliar?," katanya.
Dijelaskannya, iuran arisan yang ia kelola mulai dari Rp 300 ribu sampai Rp 20 juta.
"Yang iuran Rp 20 juta itu juga baru tiga kali pasok saja," tutur Mia.
Bahkan dia menjelaskan, jika Irene Junitasari (21) bukan salah satu anggota arisannya.
Menurutnya, bahwa yang menjadi anggota arisan adalah Suciana.
"Suciana ini memang benar anggota arisanku tapi kalau Irene bukan," katanya.
Baca juga: Arisan Bodong di Sragen Memakan Korban, Uang Rp 1 Miliar Digelapkan, Member Geruduk Rumah Pengelola
Baca juga: Viral Pernikahan di Sragen Dihadiahi Karangan Bunga Selamat Menikmati Uang Haram, Ini Kisahnya
Menurutnya, setiap anggota arisan yang terdaftar pasti melakukan transaksi melalui dirinya.
"Transaksi arisan dan chat pasti lewat saya, sementara Irene tidak pernah chat atau transaksi dengan saya," paparnya.
Mia tak menampik ada tujuh orang yang melaporkan dirinya ke Polres Sragen.
Dari tujuh orang itu, lanjutnya, enam orang adalah anggota arisannya.