Berita Klaten Terbaru
Status Merapi Masih Siaga 3, Bupati Klaten Minta Warga Untuk Mengungsi Supaya Aman dan Selamat
Suasana Gunung Merapi yang masih belum kondusif dan belum memungkinkan untuk warga kembali, membuat Bupati Klaten memberikan instruksi mengungsi
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Muhammad Irfan Al Amin

"Jangan dulu, ikuti dulu semua, kalau diminta ngungsi, ngungsi, karena kondisinya seperti ini, kita jangan berspekulasi," pinta Ganjar di pengungsian Desa Balerante.
Baca juga: Dampak Hujan Abu Gunung Merapi : Tanaman di Desa Tegalmulyo Klaten Tertutup Abu, Petani Merugi
Baca juga: Kondisi Desa Balerante Klaten Saat Merapi Hembuskan Awan Panas : Banyak Warga yang Masih Tidur
Ganjar yang didampingi Bupati Klaten Sri Mulyani mengakui masyarakat di sekitar Merapi sudah paham dengan kondisi lingkungannya.
Meskipun begitu, kita pastikan dengan data dan informasi dari pemegang itu otoritas.
"Saya tahu persis masyarakat disini paham dengan kondisi dengan lingkungan Merapi" akunya.
"Tapi ikut informasi yang disampaikan seperti BMKG, para vulkanologi, " ujar dia.
Ia mengaku dalam antispasi bencana yang bisa muncul disaat gunung berapi aktif seperti lahar panas, maupun lahar dingin, sudah diantisipasi semua dengan BPBD.
Dia mengatakan BPBD selalu siap terus menerus, intens berkomunikasi dengan pengamat Merapi, BMKG, dan pemegang otoritas lainnya.
"Kita selalu membaca BMKG dan kita pantau setiap hari," katanya.
Karena pengungsian di tengah pandemi, Ganjar meminta untuk rutin cuci tangan, dan lapor ke petugas kesehatan jika tidak enak badan.
"Cuci tangan sesering mungkin, kalau ada gejala tidak enak badan, segera lapor ke petugas kesehatan," imbaunya.
Hujan Abu di Merapi
Petani di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mengalami kerugian pasca turunnya hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi, Selasa (19/1/2021).
Tanaman - tanaman milik mereka tertutup abu.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengatakan tanaman seperti cabai yang daunnya menjadi kering dan kol yang sudah siap dipanen harus dibersihkan dan dikeringkan dahulu.
"Dini hari tadi, Tegalmulyo turun abu vulkanik, hal membuat tanaman milik warga tertutupi abu seperti cabai dan kol," jawab Sutarno kepada TribunSolo.com, Selasa (19/1/2021).