Berita Klaten Terbaru
Dampak Hujan Abu Gunung Merapi : Tanaman di Desa Tegalmulyo Klaten Tertutup Abu, Petani Merugi
Petani di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mengalami kerugian pasca turunnya hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Petani di Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten mengalami kerugian pasca turunnya hujan abu akibat guguran awan panas Gunung Merapi, Selasa (19/1/2021).
Tanaman - tanaman milik mereka tertutup abu.
Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno mengatakan tanaman seperti cabai yang daunnya menjadi kering dan kol yang sudah siap dipanen harus dibersihkan dan dikeringkan dahulu.
"Dini hari tadi, Tegalmulyo turun abu vulkanik, hal membuat tanaman milik warga tertutupi abu seperti cabai dan kol," jawab Sutarno kepada TribunSolo.com, Selasa (19/1/2021).
Sutarno mengatakan selain itu, dampak dari abu ini juga berimbas kepada hewan ternak warga.
Baca juga: Kondisi Desa Balerante Klaten Saat Merapi Hembuskan Awan Panas : Banyak Warga yang Masih Tidur
Baca juga: Tak Hanya di Klaten, Hujan Abu Vulkanik Gunung Merapi Tipis Terjadi di 2 Wilayah Boyolali
Hal ini dikarenakan pakan ternak yang merupakan rumput-rumput tertutupi oleh abu vulkanik Gunung Merapi.
"Selain itu, ternak kami juga terdampak, ternak kami tidak nafsu makan karena rumput tertutup abu," kata Sutarno.
Kemudian, Sutarno mengatakan, meskipun warga Desa Tegalmulyo diselimuti hujan abu, aktivitas warga masih seperti biasa.
Aktivitas warga seperti berladang, bertani, masih dilakukan warganya.
Secara keseluruhan, warga masih beraktivitas seperti biasa, masih ada warga yang ke ladang, ke sawah," kata Sutarno.
Banyak Warga Tidur
Sebelumnya, hembusan awan panas Gunung Merapi terjadi saat para warga belum beraktivitas luar rumah, termasuk di Desa Balerante, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.
Koordinator Posko Pengungsian Desa Balerante, Jainu mengungkapkan hembusan tersebut terjadi pukul 05.00 WIB.
Saat itu, rata-rata masyarakat Desa Balerante masih banyak yang tidur.