Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Update Gunung Merapi

Ratusan Pengungsi Merapi di Sleman Sudah Boleh Pulang ke Rumah, Gimana dengan Klaten dan Boyolali?

Mereka adalah warga Padukuhan Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TRIBUNJOGJA/ Ahmad Syarifudin
187 warga Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Sleman yang selama ini mengungsi akibat erupsi Merapi, diperbolehkan pulang meninggalkan barak pengungsian, Selasa (26/1/2021). 

TRIBUNSOLO.COM - Ratusan pengungsi karena erupsi Gunung Merapi pulang ke rumah masing-masing, Selasa (26/1/2021). 

Mereka adalah warga Padukuhan Kalitengah Lor, Desa Glagaharjo, Cangkringan, Kabupaten Sleman.

Selain mereke dari Slamen, warga di lereng Merapi di Kabupaten Klaten dan Boyolali masih bertahan di pungungsian karena kondisi masih belum stabil.

Di tengah kepulangan, mereka merasa senang sebab sudah diizinkan pulang, setelah 81 hari lamanya tinggal di dalam barak pengungsian. 

"Senang, karena sudah bisa pulang," kata salah satu pengungsi, Suparmi.

Baca juga: Banjir Lahar Dingin Gunung Merapi Seret Sebuah Motor di Kali Woro, Begini Nasib Pengendaranya

Baca juga: Arah Bahaya Bergeser, Pengungsi di Gunung Merapi di Glagaharjo Yogyakarta Diperbolehkan Pulang

Menurutnya, dia bersama keluarga berikut segenap warga Padukuhan Kalitengah Lor sudah lama tinggal di dalam barak pengungsian tga bulan ini.

Selama dipengungsian, menurut dia, warga kesulitan ketika akan bekerja dan mencari rumput bagi ternak-ternaknya.

Sehingga, dengan diperbolehkan pulang, diakui dia, rasanya bahagia.

Ia berharap Gunung Merapi lekas membaik dan erupsi-nya segera selesai. 

"Muga-muga sudah selesai," harapnya, lirih.

Nantinya, andai saja erupsi Gunung Merapi semakin membahayakan dan warga diminta kembali mengungsi, Suparmi mengaku bersedia. Sebab, demi keselamatan. 

Lurah Desa Glagaharjo, Suroto menyampaikan, kepulangan warga dari barak pengungsian didasari surat dari Pemerintah Kabupaten Sleman atas pertimbangan potensi ancaman bahaya erupsi.

Adapun surat itu diperbarui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) bergeser ke arah selatan - Barat daya.

Sehingga, walaupun Gunung Merapi saat ini masih erupsi efusif dan berstatus siaga (level III), warga desa Glagaharjo di pengungsian sudah diperbolehkan pulang. 

Kepulangan warga tersebut tentunya dengan sejumlah syarat.

Pertama, harus selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Kedua, radius 3 kilometer dari puncak, sementara tidak diperbolehkan untuk beraktivitas. 

Apabila situasi dan kondisi Gunung Merapi semakin memburuk.

"Kami minta warga bersedia kembali ke pengungsian," tuturnya. 

Baca juga: Bukan Hanya Lava Pijar Tapi Mulai Sering Semburkan Awan Panas, Status Gunung Merapi Akan Dinaikkan?

Baca juga: Kesaksian : Meski Awan Panas Merapi Berguguran, Warga Kemalang Tetap Beraktivitas Seperti Biasa

Suroto memastikan, barak pengungsian berikut relawan dari unit Pelaksana Penanggulangan Bencana Kalurahan Glagaharjo dan relawan lokal masih tetap akan disiagakan siang dan malam.

Meskipun warga sudah meninggalkan pengungsian.

Hal ini untuk siap-siaga dan mengantisipasi, apabila sewaktu-waktu, ada sesuatu yang tidak diinginkan. 

"Kami siagakan sampai Merapi kembali normal," ucapnya. 

Pulang Mandiri

Ratusan Warga Glagaharjo, dari pengungsian kembali ke rumah masing-masing, dilepas langsung oleh Sekertaris Daerah (Sekda) Sleman Harda Kiswaya, Kepala Pelaksana BPBD DIY Birawa Yuswantana, Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto, bersama jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan Cangkringan.

Ratusan warga meninggalkan barak pengungsian, dan pulang menggunakan kendaraan masing-masing. 

Kepada para pengungsi, Harda Kiswaya berpesan, untuk selalu meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan, meskipun sudah kembali ke rumah masing-masing dan potensi ancaman bergeser ke barat daya.

Radius 3 kilometer dari puncak agar dikosongkan dari aktivitas. Kemudian, protokol kesehatan diminta untuk terus dijalankan.

Meskipun, Padukuhan Kalitengah Lor berjarak cukup jauh dari mobilitas warga selain warga setempat.

Sebab, pandemi corona di Daerah Istimewa Yogyakarta, kata dia, angkanya terus bertambah dan sudah cukup mengkhawatirkan.  (*)

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Setelah 81 Hari Mengungsi Akibat Erupsi Gunung Merapi, 187 Warga Glagaharjo Sleman Pulang ke Rumah

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved