Korban Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Keluarga Ungkapkan Keinginan Riyanto, Sebelum Jadi Korban Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ182
Ayah Riyanto, Wagiyo,anaknya ingin memplester tembok rumahnya yang sudah dibangun. Namun takdir berkata lain, keinginan itu tidak bisa terealisasi.
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
"Iya diberi kabar pukul 14.00 WIB ada kecocokan tes DNA," terang dia kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Jasad Kapten Afwan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Teridentifikasi Lewat DNA Anak, Berikut Daftar Korban
Baca juga: Kondisi Terkini Yaman Zai, Pria yang Menangis saat Istri dan 3 Anaknya Jadi Korban Sriwijaya Air
Menurutnya, salah seorang adik dari keluarga korban masih berada di Jakarta karena menunggu hasil identifikasi korban Sriwijaya tersebut.
"Alhamdulillah jenazahnya sudah ketemu," ucapnya.
Hanya saja lanjut dia, keluarga tidak bisa menyebutkan bagian tubuh mana yang ditemukan.
"Kabarnya baru itu saja, makanya malam langsung menggelar tahlilan," jelas dia.
Adapun saat disinggung kapan akan dibawa pulang ke Sragen, Paidi belum bisa memastikan karena adik korban masih mengurus proses pemulangan jenazah.
"Keluarga (istri) menunggu kepulangan jenazah suami mereka," ungkap dia.
Sudah Mengikhlaskan
Sebelumnnya saat operasi pencarian korban Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) resmi dihentikan pada Kamis (21/1/2021), keluarga telah ikhlas.
Ernawati dan Sri Wisnuwati, sosok istri yang menunggu Riyanto dan Suyanto harus rela mengkhilaskan kepergian suaminya selama-lamanya.
Selama 12 hari pencarian, jasad dua orang warga asal Kecamatan Tangen, Kabupaten Sragen yakni Suyanto (40) dan Riyanto (32) tidak ditemukan.
Baca juga: Pencarian Sriwijaya Air Dihentikan, 15 Korban Belum Ditemukan, Nasib Captain Afwan Dipertanyakan
Baca juga: Anak-anak Temukan Bagian Tubuh Diduga Korban Sriwijaya Air saat Bermain, Sisakan Helai Rambut
Kades Katelan, Kunto Cahyono menuturkan bahwa keluarga korban sudah ikhlas jika memang jenazah kedua orang itu tidak ditemukan.
Meskipun tak bisa memeluk jasad suaminya yang terakhir kalinya.
"Keluarganya sudah pasrah kalau memang jasadnya tidak ditemukan," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (22/1/2021).
Menurutnya, keluarga mereka pun menyadari peluang untuk ditemukan jasad dalam keadaan utuh sangat kecil.
"Harapannya sangat kecil mengingat pesawatnya jatuh seperti itu," papar dia.
"Rencana akan pulang karena pencarian kan sudah dihentikan," katanya.
Walau jasad korban tidak ditemukan, warga sekitar masih berdatangan ke rumah duka untuk berdoa bersama.
"Kemarin masih menggelar tahlilan," jelasnya.(*)