Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Peris Solo

Nestapa Asisten Pelatih Persis Solo saat Kompetisi Mandeg, Jadi Kuli Bangunan hingga Jualan Soto

Asisten Pelatih Persis Solo, Choirul Huda harus membanting tulangnya lebih keras, untuk menghidupi seorang istri dan ketiga anak anaknya. Segala jenis

Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Agil Trisetiawan
ISTIMEWA
Choiril Huda saat berjualan Soto di Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, Malang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Pandemi covid-19 sangat memukul industri olahraga di tanah air, khususnya sepak bola.

Sebuah pepatah lama tentang berputarnya roda kehidupan, agaknya berlaku bagi Asisten Pelatih Persis Solo, Choirul Huda.

Pasang surut dirasakan pria yang akrab disapa "Cak Irul" itu, semenjak kompetisi mandeg selama hampir genap setahun.

Choirul Huda harus membanting tulangnya lebih keras, untuk menghidupi seorang istri dan ketiga anak anaknya.

Segala jenis kerja yang jauh dari kulit bundar terpaksa dilakoni demi tanggung jawabnya sebagai seorang ayah.

"Saya semenjak pulang dari Solo awal bulan November kerja di proyek pembangunan killing tower di Molindo Lawang," katanya Minggu (31/1/2021).

Baca juga: Pelatih Persis Solo Minta Polisi Izinkan Liga di Tengah Pandemi Corona: Pemain Sehat, Imun Kuat

Baca juga: Liga Resmi Dibatalkan, Pelatih Persis Solo Sebut Sesuai Prediksi, Khawatir Jika Skuadnya Dibubarkan

Baca juga: Sayonara, Skuad Persis Solo Bakal Dibubarkan, Imbas Berkali-kali PSSI Batalkan Kompetisi Liga 2

Baca juga: Bakal Bubarkan Tim, Manajer Persis Solo Yakin Punggawanya Tetap Setia

Di proyek tersebut, Choirul Huda bertugas mengawasi jalannya pembangunan, namun tak jarang mantan pelatih Persis Solo itu harus turun menjadi kuli bangunan.

"Kalau pekerjanya tidak ada yang membantu, saya biasa ikut membantu menjadi kuli," paparnya.

Belum berhenti disitu, Choirul Huda lantas banting stir menjadi penjual soto seusai pekerjaan proyeknya rampung.

Dirinya membuka lapak dirumahnya, di Sengguruh, Kecamatan Kepanjen, sebuah dusun yang berjarak dari Kota Malang yang riuh.

"2 minggu ini saya jualan Soto Lamongan di rumah yang dulu pernah saya rintis sejak 2015, pada waktu PSSI sedang di skorsing FIFA," ujarnya.

Choirul Huda mengaku tak malu dengan segala jenis pekerjaannya itu, yang terpenting, kata dia anak istrinya bisa makan.

"Semuanya saya jalani karena saya tidak mau situasi ketidak jelasan sepak bola ini berimbas ke keluarga, karena jujur selama ini saya cuma tergantung cari nafkah di sepak bola," ungkapnya.

Choirul Huda pun berharap kompetisi Liga lekas digulirkan, sebab dampaknya tak hanya dirasakan olehnya, namun semua insan yang terlibat.

"Semoga cepat digulirkan," tutup Choirul.

Nasib Skuad Persis Solo Diujung Tanduk

Pembatalan kompetisi liga 2 yang sudah berkali-kali, membuat mimpi buruk bagi tim kebanggan warga Kota Bengawan, yakni Persis Solo.

Imbasnya, punggawa Laskar Sambernyawa yang sudah matang, harus menerima pil pahit.

Manajeman disebutkan bakal membubarkan skuad Bruno Casimir cs tidak lama lagi.

Manajer Persis Solo, Hari Purnomo mengaku tak mau menghalang-halangi punggawanya untuk berlabuh ke klub lain.

Mengingat saat dibubarkan, seluruh pemain sudah tak terikat lagi dengan Persis.

"Itu hak pemain," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Curhat Gibran Anak Jokowi, Sempat Ingin Beli Persis Solo: Dinamikanya Keras Sekali

Baca juga: Agar Bisa Tanding Pemain Liga 1 & 2 Akan Disuntik Vaksin, Persis Solo : Yang Penting Ditanggung LIB

Kendati demikian, Hari mengungkapkan jika Bruno Casimir cs bakal tetap setia hingga musim depan.

"Dengan cara anak-anak yang tiap hari WA ke kita dan menanyakan kelajutan liga, saya yakin anak-anak tetap paten ke Persis," jelasnya.

"Mereka kangen dengan Persis," imbuhnya Hari.

Adapun dirinya pribadi memprediksi gelaran liga musim anyar bakal digelar pada bulan Mei atau pasca lebaran.

"Saya pribadi memprediksi setelah lebaran sudah kick off, tapi kembali lagi jika benar benar digelar saya harap suratnya tak datang mendadak," terang Hari.

"Tim butuh waktu untuk membentuk tim dan mengumpulkan pemain," pungkasnya.

Tanggapi Pembatalan Liga

PSSI secara resmi mengumumkan gelaran Liga Indonesia musim 2020 dibatalkan.

Keputusan diambil seusai PSSI menggelar rapat komite eksekutif (Exco).

Kondisi tersebut langsung disikapi Laskar Samber Nyawa, Persis Solo.

Baca juga: Agar Bisa Tanding Pemain Liga 1 & 2 Akan Disuntik Vaksin, Persis Solo : Yang Penting Ditanggung LIB

Baca juga: Imbas Bhayangkara FC ke Solo, Pentolan Pasoepati Yakin Dukungan ke Persis Tak Akan Terbelah

Persis membuka kemungkinan untuk membubarkan seluruh skuadnya.

Sebelum mengambil keputusan pahit itu, Manager Persis Solo Hari Purnomo mengaku tengah menunggu surat resmi dari PSSI maupun PT LIB.

"Kita menunggu surat resmi pada klub bahwa kompetisi resmi dihentikan," katanya.

"Kita belum menerima suratnya," imbuhnya.

Seusai menerima surat resmi, klub yang bermarkas di Stadion Manahan itu bakal berembug untuk memutuskan skuad resmi dibubarkan.

"Setelah berkoordinasi dengan CEO tentu kita akan membubarkan tim," pungkasnya.

Baca juga: Perjuangan Pemain Persis Solo : Jualan Bakso Aci Pasca Liga 2 Batal Lagi, Rela COD Temui Pelangganya

Hari berharap PSSI maupun PT LIB segera mengumumkan kelanjutan liga musim berikutnya.

Mengingat seluruh klub peserta sudah terkatung katung sejak pandemi pertengahan Maret lalu hingga liga ditunda beberapa kali.

"Kita berharap PSSI muapun PT LIB lekas memberi surat kelanjutan liga musim 2021," tandas Hari.

Resmi Batal Lagi Sudah 4 Kali

Kompetisi Liga 1 dan Liga 2 musim 2020/2021 menemui titik terang pada Rabu (20/1/2021) setelah melalui rapat EXCO PSSI.

Liga 1 dan Liga 2 musim 2020/2021 resmi dibatalkan.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum PSSI, Mochammad Iriawan.

"Berdasarkan masukan dan kemudian Exco PSSI membahasanya, akhirnya diputuskan soal kejelasan Liga 1 dan 2 itu. Exco PSSI memutuskan kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2020 dibatalkan," kata Iriawan, dari rilis yang diterima Tribunnews.com.

Dengan batalnya kompetisi sepak bola musim ini, lalu bagaimana nasib kontrak pemain dengan klubnya?

Dari hasil rapat EXCO PSSI, menelurkan 4 keputusan, termasuk soal kontrak pemain bersama klubnya.

Berikut hasil rapat EXCO PSSI:

Pertama, untuk musim kompetisi 2020-2021 dibatalkan karena kondisi kahar (force majeure) terkait dengan pandemi covid-19.

Kedua, tidak ada juara dan tidak ada degradasi.

Ketiga, peserta kompetisi Liga 1 dan 2 musim 2021 adalah peserta kompetisi musim 2020.

Soal kontrak pemain tercantum dalam poin nomer empat.

Di mana kontrak pemain diatur oleh klub mengacu kepada aturan keadaan kahar di dalam kontrak masing-masing klub.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jawaban PSSI soal Kontrak Pemain Seusai Liga 1 dan Liga 2 Dibatalkan

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved