Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Daging Kodok Jadi Favorit di Musim Hujan, Tetap Diburu Meski Ratusan Ribu per Kg, Bagaimana Rasanya?

Leman mengatakan, biasanya daging kodok yang ia jual dibeli oleh orang-orang Tionghoa.

Editor: Hanang Yuwono
YouTube Warta Kota Production
Pedagang jajakan daging kodok dan jadi buruan para pembeli meski harganya lebih mahal dibanding daging ayam 

Bagi telinga warga pada umumnya, Purwodadi sudah sejak lama mengantongi jargon sebagai "Kota Swike".

Kodok hijau yang habitatnya di persawahan itu, diracik dengan bumbu tradisional menjadi makanan yang kesohor di kalangan para pecandunya.

Masakan berkuah layaknya sup yang konon merupakan perpaduan ramuan dari Tionghoa dan lokal ini sangat mengakar kuat di Kabupaten Grobogan terutama di Kota Purwodadi. 

Luar biasa mudahnya menemukan warung makan swike di Purwodadi.

Menu Swike Cik Ping di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng, difoto Minggu (23/4/2017) sore.
Menu Swike Cik Ping di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jateng, difoto Minggu (23/4/2017) sore. (KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO)

Di sejumlah titik pusat kota hingga perdesaan, ada banyak warga yang menjajakan masakan yang mengandalkan bahan dasar tauco itu.

Ada, misalnya, Rumah Makan "Swike Asli Purwodadi" atau lebih getol dengan sebutan swike 'Cik Ping' yang tak lain adalah nama pemilik rumah makan ini.

Tempat makan yang setiap harinya ramai pembeli itu berlokasi di Jalan Kolonel Sugiono, Kecamatan Purwodadi, Grobogan.

Rumah makan lintas generasi ini diklaim pemiliknya sudah ada sejak tahun 1901.

Untuk menunjukkan eksistensinya, pengelola pun menuliskan tahun perdana mereka berdiri pada baliho yang terpampang di depan rumah makan sederhana tersebut.

Bukan perkara mudah, rumah makan 'Cik Ping' telah bertahan lebih dari seabad.

Selain warga Grobogan, tercatat pula warga luar kota acap kali menyempatkan diri mampir di rumah makan ini.

Sederet artis kenamaan seperti Robby Sugara, Inul Daratista, Didi Kempot dan petinju Cris John pernah turut menyambanginya.

Terpajang foto-foto orang terkenal di tembok rumah makan bernuasa asri itu.

Shanty Tjandra Wati  (54) atau akrab disapa Cik Ping, menuturkan, awal mulanya, sebelum tahun 1900, generasi pertama sesepuhnya itu berdagang swike dengan berkeliling berjalan kaki mengangkat pikulan di wilayah Purwodadi.

Hingga akhirnya nasib baik menghantarkan leluhurnya bernama Kong Giring itu untuk berjualan swike dengan mangkal di rumah yang saat ini menjadi rumah makan 'Cik Ping'.

Sumber: TribunStyle.com
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved