Kades Krakitan Klaten Lihat Detik-detik Rumahnya Longsor: Ada Suara Kresek-Kresek, Kakak Saya Lari
Kepala Desa Krakitan, Nurdin dikagetkan suara kresek-kresek ketika bersama kakaknya di depan rumahnya kawasan lereng Bukit Sidoguro, Klaten.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ilham Oktafian
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kepala Desa Krakitan, Nurdin dikagetkan suara kresek-kresek ketika bersama kakaknya di depan rumahnya kawasan lereng Bukit Sidoguro, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Selasa (2/2/2021) saat hujan deras mengguyur pukul 16.10 WIB.
Setelah mendengar suara tersebut, Mereka langsung mengecek sumber suara.
Nurdin dan kakaknya mendapati lereng Bukit Sidoguro longsor menerjang tembok rumah Nurdin.
"Kejadiannya sekitar pukul 16.10 WIB, saya sedang santai di depan rumah lalu mendengar kresek-kresek, dan kakak saya lari ke depan," kata Nurdin saat ditemui TribunSolo.com di lokasi kejadian.
Nurdin mengatakan saat ia mengecek tembok di gedung olah raga, kamar serta dapur miliknya jebol terdorong longsoran tersebut.
Baca juga: Material Longsor Dibersihkan, Jalur Wonogiri - Jogja - Pacitan Masih Terputus, Kendaraan Dialihkan
Baca juga: Indri & Dani Ijab Kabul Diliputi Duka Cita, Orangtua Meninggal Tertimbun Longsor Sebelum Akad Nikah
Meskipun begitu, ia mengaku tidak ada korban jiwa dari kejadian itu.
"Disini berada bawah Bukit Sidoguro, untuk kerugian belum bisa hitung, yang penting tidak ada korban jiwa," katanya.
Dia mengatakan diperkirakan longsor terjadi faktor cuaca, intensitas curah hujan tinggi.
Selain itu, di lokasi kejadian merupakan daerah Padas.
"Kemarin sempat dipondasi mungkin tidak kuat menahan airnya dan longsor, longsoran berupa batu pondasi tanpa struktur bercampur tanah," ucapnya.
Ia mengaku kejadian longsor besar di perkarangan rumahnya baru pertama kali.
Dia mengatakan sebelumnya pernah terjadi longsor tapi hanya skala kecil.
"Sebelumnya hanya longsor kecil-kecil paling satu gerobak ini mungkin bisa 20 dam," tutur Nurdin.
Ia mengatakan gedung olahraga sudah dibangun sejak 3 hingga 4 tahun.