Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Sukoharjo Kekurangan Ribuan Guru SD dan SMP, Paling Parah di SD Pinggiran: Hanya 2 Guru PNS

Kabupaten Sukoharjo masih kekurangan ribuan tenaga pengajar guru SD dan SMP berstatus PNS. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM/AGIL TRI
Seorang guru SDN Joho 4 Sukoharjo saat melakukan PJJ dengan radio HT. 

Selain membahagiakan orang sekitar serta wujud syukur atas berkah yang ia dapatkan, ia mengaku pihaknya juga memberikan pengertian bagaimana indahnya berbagi.

Dia menyakini aksinya ini pasti rugi, namun ia hanya ingin melihat orang lain tersenyum.

"Secara logika matematika manusia pastinya rugi, namun saya lebih lega jika melihat orang tersenyum," akunya.

Dia mengaku sampai saat ini belum ada yang berniat bergabung dengannya membagikan makanan gratis.

Meskipun begitu, ia tidak menampik dan mempersilahkan gabung, jika ada yang berminat.

"Kami terbuka untuk masyarakat yang mau bergabung dengan kami untuk berbagi bersama dengan masyarakat disini," katanya.

Siti mengatakan menu yang disajikan bervariasi setiap pekannya.

Ia memastikan menu makanan yang disajikan ada lauk, sayur, nasi, kerupuk hingga es teh.

"Kami masak sendiri, jadi sehari sebelumnya, dari pagi sudah racik-racik, ashar sudah mulai masak, karena PSBB kita buat nasi bungkus," katanya.

PT KAI Tutup Perlintasan Sebidang di Barat Stasiun Klaten, Kini Warga Sudah Tidak Bisa Melewatinya

Pria Pengguna Tembakau Gorila Ditangkap, Ternyata Telah Menggunakan Sejak 2016

Selain itu, untuk membeli bahan dirinya juga terjun langsung pergi membeli, bahkan sampai ke daerah Boyolali.

Disinggung terkait berapa biaya yang ia keluarkan dalam sekali bagi-bagi nasi bungkus itu, Siti mengaku bisa menghabiskan uang dari kantong pribadinya sebesar Rp 800 hingga Rp 900 ribu.

"Saya yakin kalau kita punya niat baik, niat bagus Allah pasti akan memberikan jalan, seperti ajaran yang telah diajarkan oleh Bapak dan Ibu saya, seperti ajaran orang tua kami, wong paweh orak lokak malah kebak" ungkapnya.

Sementara itu, Dani (33) yang menerima makanan gratis tersebut merasa terbantu dengan adanya program itu.

Dani yang mengaku, sehari-hari bekerja sebagai ojek online (ojol) itu mengaku tidak mengenal dengan ibu-ibu yang menyalurkan bantuan nasi bungkus gratis itu.

"Programnya bagus, di tengah pandemi Covid-19 ini sangat membantu, saya bisa hemat, apa lagi ini dibagikan setiap hari," katanya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved