Berita Klaten Terbaru
Catatan Pengamat soal KRL Solo-Jogja Lewat Klaten : Stasiun Hidup, Tapi Angkutan Umum Akan Mati Suri
Bagi Kabupaten Klaten, hadirnya KRL Solo Jogja, disebut pengamat transportasi ada sisi positif dan negatifnya.
Penulis: Ilham Oktafian | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kereta Rel Listrik (KRL) Solo-Jogja resmi beroperasi pasca melakukan uji coba.
Bagi Kabupaten Klaten, hadirnya KRL Solo Jogja, disebut pengamat transportasi ada sisi positif dan negatifnya.
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno menilai dengan hadirnya KRL Solo Jogja, mampu menghidupkan beberapa Stasiun Klaten yang sempat mati suri.
"Warga Klaten akan semakin besar peluang untuk menikmati layanan kereta komuter ini," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (11/2/2021).
• KRL Solo-Yogya Resmi Beroperasi, Penumpang Keluhkan KRL Belum Sampai Kutoarjo
• Hari Pertama KRL Solo-Jogja di Stasiun Klaten, Kondisi Normal, Tak Ada Penumpukan
"Pasalnya, enam stasiun kecil yang selama ini dilewati KA Prameks, sekarang aktifkan kembali untuk melayani penumpang yang akan menggunakan KRL," tambahnya menerangkan.
Sayangnya, kata Djoko hal tersebut tak diimbangi dengan angkutan umum menuju pemukiman penduduk.
Menurut Djoko hal itu menjadi sisi negatifnya.
"Sekarang angkutan pedesaan di Klaten mati suri dan bahkan sulit untuk bangkit kembali tanpa ada pertolongan dari pemerintah," ujarnya.
"Sesungguhnya Kabupaten Klaten sangat memerlukan pelayanan angkutan pedesaan, terutama dengan adanya KRL dan di bukanya 6 stasiun," imbuhnya.
Dalam catatannya, Dishub Klaten mempunyai sekitar 200 armada bus, namun yang beroperasi saban hari terhitung minim.
Untuk menengahi pemasalahan, Djoko menyarankan Dishub Klaten untuk memikirkan skema pembelian layanan atau buy the service untuk angkutan umum pedesaan.
Yakni seperti halnya yang sudah berlangsung untuk angkutan umum perkotaan.
Lebih lebih, objek wisata di Klaten berpotensi meraup keuntungan jika hadirnya KRL Solo Jogja diimbangi dengan angkutan umum menuju perdesaan.
"Wisata pedesaan dan kuliner di Klaten cukup pesat perkembangannya akhir-akhir ini, seperti Wisata Mata Air Cokro, Umbul Pongok, Cokro Umbul Ingas," aku dia.