Berita Sukoharjo Terbaru
Kronologi Sementara Perempuan Tewas Tersambar KA di Sukoharjo, Pulang dari Beli Pakan Burung
Seorang wanita ditemukan tewas tersambar kereta api di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021). Jenazah tersebut diketahui b
Penulis: Rahmat Jiwandono | Editor: Agil Trisetiawan
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Rahmat Jiwadono
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Seorang wanita ditemukan tewas tersambar kereta api di Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Sabtu (20/2/2021).
Jenazah tersebut diketahui bernama Suratmi (60), warga Dukuh Gambiran RT: 01/14, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.
Kapolsek Kartasura AKP Heldan Pramoda Wardhana mengatakan, rumah korban tak berjarak jauh dengan lokasi kejadian.
Peristiwa kecelakaan maut itu bermula saat korban membeli pakan burung.
"Korban awalnya membali pakan burung di warung seberang rel (dengan rumah korban)," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS : Seorang Wanita Tewas Tersambar Kereta Api di Kartasura, Identitas Belum Diketahui
Baca juga: Terkuak, Ini Identitas Wanita yang Tertabrak Kereta Api di Sukoharjo, Warga Makamhaji Kartasura
Baca juga: Keluarga Siswi SMP Sukoharjo yang Jadi Korban Tertabrak Agra Mas Pasrah : Kita Serahkan ke Polisi
Baca juga: Sisi Lain Sukoharjo : 7 Jam 2 Bus Kecelakaan di Jalur Kota, Tabrak Pelajar hingga Jebol Pagar Pemkab
Jarak warung dengan rumah korban yang tak jauh.
Karena tak adanya jalan penyeberangan kereta api di sekitar rumah korban, korban pergi membeli pakan burung itu dengan berjalan kaki.
"Menurut keterangan dari saksi, ibu-ibu itu tidak tau ada kereta api yang melintas," ucapnya.
"Tapi itu baru dugaan, belum kesimpulan kami," imbuhnya.
Dia menuturkan, jalur lokasi korban tertabrak kereta bukan jalur yang diperuntukan untuk dilintasi manusia.
"Itu lokasinya bukan pada jalur perlintasan kereta. Tidak ada jalan untuk kendaraan menyeberang," ucapnya.
"Korban berjalan kaki, saat menyeberangi perlintasan kereta itu," jelasnya.
Paska kejadian itu, warga disekitar lokasi banyak yang menyaksikan.
Untuk memberikan jarak aman, petugas kepolisian telah memasang garis polisi di sekitar lokasi kejadian.
Pihak kepolisian dari Polres Sukoharjo juga telah mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan serta identifikasi terhadap jasad korban.
Polisi juga belum mengetahui korban tersambar kereta api jenis apa.

Tak jauh dari lokasi kejadian, kasus serupa juga pernah terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di perbatasan Desa Mayang, Kecamatan Gatak dan Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo pada , Jumat (13/11/2020).
Pengendara motor berinisal S (37) yang diketahui sebagai guru TK tewas tertabrak kereta api Argo Wilis
Pengendara motor jenis Yamaha Mio merah bernomor polisi AD-2959-M itu diketahui mengendarai sepedanya seorang diri.
Menurut relawan dari Untung Surapati, Kelvin, pengendara motor melintas dari arah timur Baki ke arah barat Gatak.
"Kalau keretanya dari arah Solo ke Yogyakarta," katanya di lokasi kepada TribunSolo.com.

Dia menuturkan, kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.45 WIB.
Dari keterangan warga sekitar, korban sempat berjalan pelan saat menyebrang rel kereta tersebut, sementara KA berjalan cukup cepat.
"Keretanya sempat membunyikan bel panjang," kata salah seorang warga di lokasi.
Kendati jarat sudah dekat, korban tidak bisa menghindari KA yang melaju kencang hingga tertabrak dan terseret hingga belasan puluhan meter.
Korban dan motornya sempat terpental sejauh 20 meter.
Akibat kejadian itu korban meninggal dilokasi kejadian.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Ir. Soekarno Sukoharjo.
Jalan Perlintasan Ditutup
Tindakan tegas dan cepat langsung diambil oleh PT KAI di perlintasan Kereta Api (KA) tanpa palang pintu di KM 114+4/5 Sukoharjo.
PT KAI langsung menutup perlintasan KA penghubung Desa Mayang, Kecamatan Gatak dan Desa Purbayan, Kecamatan Baki, Sukoharjo, Jumat (13/11/2020).
Hal ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi kecelakaan yang terjadi dititik tersebut.
Menurut Kepala Desa (Kades) Purbayan Budi Sriyanto, di titik tersebut sudah terjadi dua kecelakaan maut.
"Yang pertama itu tahun 2017 lalu, mobil yang dikendarai polisi yang bertugas di Satlantas Polres Sukoharjo tertabrak kereta api," katanya.
Dalam kecelakaan itu, Iptu Sumanto yang saat itu menjabat sebagai Kanit Dikyasa Satlantas Polres Sukoharjo, meninggal dunia.

Budi menuturkan, di perlintasan tersebut sebelumnya bisa dilalui mobil. Namun, pasca kejadian tersebut, perlintasan langsung dipasangi portal.
Meski dipasangi portal, perlintasan KA tersebut masih bisa dilalui masyarakat yang menggunakan kendaraan roda dua.
Sebab, palang yang dipasang hanya untuk menghalau mobil saja.
Hingga akhirnya, kecelakaan maut kembali terjadi siang tadi, yang melibatkan seorang Guru TK, Jumat (13/11/2020).
Guru TK yang diketahui bernama Sholihah (37), tewas tersambar KA saat menyebrang rel dengan motornya.
"Sampai ada kejadian ini, PT KAI langsung ambil tindakan tegas menutup permanen perlintasan tersebut," terangnya.
Nampak, petugas langsung menghancurkan cor jalan pada perlintasan kereta api tersebut, agar tidak bisa dilalui kendaraan.
Akibat penutupan ini, masyarakat yang mau menyebrang rel harus melalui simpang empat tugu Mayang, atau melalui underpass makamhaji. (*)