Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Makam di Tepi Bengawan Solo Longsor

Jenazah Hanyut karena Makam Longsor di Klodran Karanganyar, Rerata Berusia 45 sampai 65 Tahun

Jenazah yang hanyut terbawa arus anak sungai Kali Pepe dari TPU Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Adi Surya
Kondisi makam di TPU Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Senin (22/2/2021). Makam tersebut hampir jatuh karena tanah penyangganya terkikis. 

Tanah sekitar pohon amblas atau longsor akibat tak kuasa menahan beban air hujan yang meresap. 

Baca juga: Masih Simpang Siur, Kronologi Pria Hanyut di Sungai Jembatan Sroyo Karanganyar Ada 2 Versi

Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bendo tersebut memang roboh dan berada di pinggir anak sungai Kali Pepe. 

Akar-akar pohon masih tampak. Batang pohon tampak ditumbuhi sejumlah tanaman benalu.

"Pohonnya sudah tumbang ke sungai," ucap Endang.

Jenazah Ikut Hanyut Terbawa Arus

Sejumlah makam di tempat pemakaman umum (TPU) Dusun Bendungan, Desa Klodran, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar terbawa arus anak Sungai Kali Pepe.

Jenazah yang terkubur dan masih terbalut kain kafan juga ikut terbawa arus.

Juru Kunci TPU Dusun Bendungan, Endang Anggoro Bangun mengatakan, peristiwa tersebut sudah terjadi sejak tahun 2018.

Baca juga: Empat Hari Pencarian, Pelajar yang Hanyut di Sungai di Kendal Ditemukan di Pantai Morodemak Demak

Baca juga: Kronologi Empat Rumah di Tangkil Sragen Nyaris Hanyut, Gegara Tanah Longsor

"Jenazah yang ikut terbawa arus sungai ada 10. Itu sudah termasuk tambahan 1 pada Sabtu kemarin," kata Endang kepada TribunSolo.com, Senin (22/2/2021).

Endang menduga hanyutnya makam beserta isinya tersebut lantaran minimnya tanaman penyangga di pinggir anak Sungai Kali Pepe. 

Air hujan yang masuk ke tanah minim yang meyerap, sehingga tanah menjadi rawan longsor. 

Dulunya, sekitar makam banyak ditumbuhi pohon bambu untuk menyangga tanah. 

Namun beberapa pohon tersebut hilang lantaran tanah disekitarnya dikeruk untuk program normalisasi pinggir anak Sungai Kali Pepe. 

"Pohon bambu banyak yang tanah sekitarnya dikeruk, jadi membuat tanahnya tidak kuat," tutur Endang. 

Baca juga: Sulardi Warga Jaten Ditemukan : Terjungkal & Hanyut di Bengawan, Istri & Anak Ditinggal Selamanya

Dari pantauan TribunSolo.com, pohon bambu begitu minim di kawasan TPU Dusun Bendungan pinggir anak Sungai Kali Pepe. 

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved