Berita Solo Terbaru
Gibran Sebut akan Bongkar Programnya Saat Pidato Pelantikan Besok : Saya Sampaikan Prioritas Mana
Dalam pidato pelantikan menjadi walikota, Gibran akan mengungkapkan akan menjabarkan program-programnya yang telah dijanjikan
Penulis: Ryantono Puji Santoso | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan membongkar program yang jadi prioritasnya setelah menjabat sebagai Wali Kota Solo.
Program prioritas dan lain sebagainya akan dia beberkan saat pidato pelantikan Wali Kota Solo di Gedung Paripurna DPRD Kota Solo besok, Jumat (26/2/2021).
"Besok ada pidato saya, nanti saya sampaikan prioritas mana yang perlu dikunjungi dan mana yang perlu diberesi dulu," papar Gibran.
Baca juga: Gibran Sebut Bakal Tancap Gas Setelah Pelantikan Besok : Kemana, Tunggu Besok Saja
Baca juga: Gibran Anak Presiden Jokowi Dapat Mobil Dinas Bekas, Mobil Harus Dipermak agar yang Lecet Mulus Lagi
Gibran Rakabuming Raka menyatakan akan langsung tancap gas setelah dilantik sebagai Wali Kota Solo besok, Jumat (26/2/2021).
Hal tersebut dikatakan Gibran saat datang menghadiri gladi bersih pelantikan di Kantor DPRD Surakarta, Kamis (25/2/2021).
Gibran datang bersama istrinya Selvi Ananda dan menyempatkan bertemu dengan Wakilnya Teguh sebelum masuk ke ruang paripurna.
"Nanti langsung tancap gas sama Pak Teguh," papar dia, Kamis (25/2/2021).
Namun, Gibran tidak mau membocorkan apa yang dia maksud dengan tancap gas tersebut.
Apakah langsung blusukan atau berkenalan dengan ASN yang ada di Kota Solo.
Ketika ditanya yang dimaksud tancap gas adalah langsung masuk Kantor ke Balaikota Solo, Gibran menjawab dirinya adalah orang lapangan.
"Kita bukan orang kantoran, langsung lapangan," papar dia.
"Rahasia kemananya, besok aja," jelas dia.
Dia mengatakan, agar bisa menyimak pidatonya sebagai Wali Kota Solo besok.
Dalam pidato itu, Gibran menyebutkan akan menyampaikan prioritas mana yang perlu dikunjungi dan mana hal yang perlu diberesi terlebih dahulu. (*)