Pimpinan MTA Solo Meninggal Dunia
Wasiat Pimpinan MTA Ahmad Sukina : Kapal Tidak Boleh Limbung, Siapapun Penerus Harus Terus Berlayar
Inilah wasiat dari pimpinan MTA, Ahmad Sukina, menjelang wafatnya di RSUD Moewardi Solo, pesan itu diteruskan oleh sang putra Muhammad Fathin
Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Muhammad Irfan Al Amin
Hal tersebut diungkapkan Putra Sukina, Muhammad Fathin Habibibullah.
"Tidak merasakan firasat apapun," kata Fathin, Kamis (25/2/2021).
Mendiang, sambung Fathin, memiliki keinginan yang tetap diwujudkan sepeninggalan dirinya.
"Hanya ingin keluarganya, anak-anaknya, dan warga MTA menjaga kekompakan, kebersamaan dan persatuan," ucapnya.
Momen Terakhir
Sebelumnya, Ahmad Sukina bisa berbicara lewat telepon dari putranya, Muhammad Fathin Habibibullah saat dirinya masih menjalani perawatan Di RSUD Dr Moewardi Solo.
Itu menjadi momen terakhir Pimpinan Pusat Majelis Tafsir Al-Qur'an tersebut berbicara dengan keluarganya.
"Beliau dirawat di ICU, keluarga terbatas untuk komunikasi. Jadi kami berkomunikasi dengan dokter untuk meng-update informasi," kata Fathin, Kamis (25/2/2021).
"Saat sakaratul maut, kami (keluarga) bisa berkomunikasi beliau melalui telepon," tambahnya.
Keluarga, sambung Fathin, hanya bisa menghubungi tim dokter yang menangani kesembuhan Sukina.
Kemudian, mereka memperbolehkan keluarga untuk berbincang dengan Sukina.
"Kami bisa berbicara di telinga bapak. Kami mendoakannya," ujarnya.
Fathin mengungkapkan hubungannya dengan Sukina semakin erat menjelang meninggalnya sang ayah.
"Bagaimanapun juga di saat terakhir, bapak cukup dekat," ungkap dia.
"Membicarakan hal-hal pribadi, privat yang mana bapak sharing-kan dengan saya," tambahnya. (*)