Berita Klaten Terbaru
Sambil Menangis, Bocah Korban Penculikan Asal Klaten Peluk Erat Ibunya: Pulang dari Bogor ke Klaten
Tangis bocah asal Klaten RS (9) yang menjadi korban penculikan pecah saat melihat ibunya menjemput di Mapolres Bogor.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Tangis bocah asal Klaten RS (9) yang menjadi korban penculikan pecah saat melihat ibunya menjemput di Mapolres Bogor.
Seperti diketahui, RS menjadi korban penculikan dan dibawa ke Bogor oleh pelaku.
Beruntung, petugas kepolisian berhasil membongkar kasus penculikan tersebut dan RS bisa kembali bersama ibunya.
Baca juga: Aksi Penculikan Bocah 4 Tahun di Palembang Viral, Pelaku Panik dan Telepon Polisi Sendiri
Baca juga: Hanya Ada Satu Paslon, Polres Sragen Tetap Waspadai Penculikan hingga Pembunuhan Jelang Pilkada
Momen haru tersebut terlihat dalam video berdurasi 1 menit 52 detik.
Dalam video tersebut, terlihat petugas kepolisian dari Mapolres Bogor mengantar RS bertemu ibunya.
Saat itu, tangisnya pecah dan langsung memeluk sang ibunda.
"Itu siapa," kata petugas dalam video tersebut.
Melihat orang yang dimaksud adalah ibunya, RS kemudian berlari memeluk ibundanya.
Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu membenarkan pertemuan antara ibu dan anak tersebut.
Mereka dipertemukan setelah pelaku berhasil diamankan.
Baca juga: Fakta Dibalik Kasus Rekayasa Penculikan Siswi SMP di Sulawesi Selatan, Takut Dimarahi Orangtuanya
"Baru tadi malam, mereka (ibu dan korban) tiba di Klaten," kata Edy, Jum'at (26/2/2021).
Edy mengatakan, pihaknya melakukan pendampingan terhadap korban.
Pendampingan ini untuk memastikan kondisi psikis korban pasca terjadinya penculikan tersebut.
"Kita juga melakukan konseling terhadap si anak, apakah terganggu psikologi sang anak, kita fasilitasi psikater begitu juga konseling," ujarnya.
Dia mengaku, masih menunggu hasil pemeriksaan korban.
" Nanti setelah pemeriksaan lebih lanjut dari kedokteran," ujarnya.
Sebelum Diculik ke Bogor Diajak Makan Bakso
Ibu dan anak asal Lampung Timur yang menculik bocah di Klaten sempat membawanya muter-muter Solo-Jogja.
Kapolres Klaten, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan pada awalnya pelaku mengajak korban berinisial RS (9) jalan-jalan dan makan bakso di Jogja.
"Awalnya Pelaku mengaku kepada Saksi MW mengajak RS jalan-jalan dan makan bakso ke Jogja, namun RS dibawa pelaku ke Solo," ungkap dia saat jumpa pers di Mapolres, Jum'at (26/2/2021).
Edy mengatakan pelaku membawa korban ke toko pakaian di Solo.
Baca juga: Gaya Pidato Pertama Gibran Mirip Jokowi? Psikolog UNS : Sayang Intonasinya Datar, Kurang Emosional
Baca juga: Nekat Culik Bocah 9 Tahun di Klaten, Pelaku Ibu & Anak Tuduh Orangtua Korban Curi Perhiasannya
Selain itu, Edy juga mengungkapkan, pelaku juga mengajak makan korban makan bakso di kota Solo.
"Korban sempat menangis, melihat hal itu, pelaku langsung membawa ke dalam mobil dan lanjut pergi ke Indekosnya di Kabupaten Bogor," ucap Edy.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya langsung mengecek TKP dan mencari informasi.
Di situ Polres mendapatka informasi dan mencari keberadaan korban serta pelaku.
"Setelah dilacak, Polres Klaten mendapatkan informasi keberadaan para pelaku di Kabupaten Bogor," kata Edy.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, aksi penculikan bocah SD berinisial RS (9) di Desa Joton, Kecamatan Jogonalan, Kabupaten Klaten viral di media sosial.
Bahkan tak butuh waktu lama, polisi berhasil menangkap pelaku.
Usut punya usut, pelaku adalah orang dekat keluarga karena sudah saling mengenal yang merupakan ibu dan anak warga Way Jepara, Lampung Timur IR (52) dan RAR (25).
"Kita berhasil tangkap, pelaku ibu dan anak," ungkap Kapolres Klaten AKBP Edy Suranta Sitepu sembari menunjukkan pelaku kepada TribunSolo.com, Jumat (26/2/2021).
Adapun kejadian penculikan yang viral di medsos terjadi, Selasa (23/2/2021) pagi.
Baca juga: BREAKING NEWS : Kecelakaan Truk vs Truk di Perkampungan Bekonang, Jalan Raya Sukoharjo-Palur Lumpuh
Baca juga: Lowongan Kerja PT Kao Indonesia: Mencari Lulusan D3-S1 untuk 10 Posisi Ini, Simak Informasinya
Sebelum membawa korban ke Bogor, pelaku membawa ke Solo dan Yogyakarta.
Kejadian bermula saat anak kelas 3 SD bermain di halaman rumah tetangga, MW pukul 09.30 WIB.
Saat itu, seorang saksi MW melihat mobil putih datang bernopol AD-8523-XS.
"Dalam pembicaraan antara mereka, kedua pelaku hendak mengajak korban jalan-jalan dan memakan bakso ke Jogja," katanya.
Sekitar pukul 12.00 WIB, orang tua korban berinisial SY (59) merasa korban belum pulang, kemudian SY mengecek keberadaan korban ke rumah MW.
"Saat dicek, MW bilang ada yang membawa," akunya.
Bahkan dari keterangan korban lanjut dia, pelaku RAR sempat ditelepon SY tetapi menyebut tidak bersama anaknya.
Saat itu keluarga korban melaporkan ke polisi.
"Kami mendapatkan laporan tersebut sore hari, sehingga kami tindaklanjuti dengan datang ke TKP, bertemu dengan ibu korban," ucap Edy.
Edy menyebut antara korban dan seorang pelaku, RAR sudah saling mengenal.
Mengingat RAR pernah indekos di rumah orang tua korban di Klaten.
Setelah dilacak, Polres Klaten mendapatkan informasi keberadaan para pelaku di Kelurahan Nanggewer Mekar, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Mendapat informasi tersebut, Rabu (24/2/2021) pukul 23.30 WIB berkoodinasi dengan Polres Bogor, kedua pelaku berhasil diamankan di indekosnya bersama korban.
"Sempat makan bakso, korban sempat menangis ingin pulang ke Klaten, namun korban takut untuk memberitahu ke kedua pelaku," akunya.
Kemudian saat pelaku mengetahui korban menangis, pelaku menyuruh korban masuk ke mobil dan pergi ke arah Kabupaten Bogor.
"Jadi sempat ke Solo dan Jogja," terang dia.
Baca juga: Resmi Dilantik, Pakar Politik UNS Khawatir, Gibran Kelola Pemerintah Seperti Perusahaan Swasta
Baca juga: Gadis Ini Raup Banyak Uang Usai Siarkan Dirinya Tidur Selama 5 Jam, Aksinya Jadi Kontroversi
Dikatakan, polisi mendapatkan bukti-bukti keterangan lain seperti rekaman CCTV yang disekitar TKP.
"Dari keterangan saksi, bahwa saksi melihat pelaku melintas di sekitar TKP," ujar Edy.
Edy mengatakan ibu korban sempat menelepon salah satu dari pelaku.
Namun jawaban dari pelaku, mereka tidak bersama-sama dengan korban.
"Tetapi dari keterangan saksi MW mengatakan bahwa, korban bersama-sama dengan kedua pelaku," kata Edy.
Lanjut, ia mengatakan, orang tua korban sempat mendesak pelaku untuk jujur kepada korban.
Atas desakan orang tua korban, ia mengaku sempat membawa korban pulang, namun nyatannya mereka pergi ke Kabupaten Bogor.
"Setelah itu, kami ke sekolah pelaku belajar dan mendapatkan informasi salah satu pelaku bekerja di Bogor, kita lalu berkoodinasi dengan Polres Bogor untuk mencari tahu keberadaan pelaku dan korban," ucapnya.
Dia mengatakan setelah Polres Bogor mengecek di sana, ternyata benar, sehingga Rabu (23/2/2021) pihak Polres Klaten pergi ke lokasi tersebut.
Setelah ke lokasi itu, Polres Klaten berhasil mengamankan kedua pelaku dan korban.
"Kemudian kami amankan dan kami periksa lebih lanjut, " tuturnya.
Motif Pelaku
Menurut Edy motif dari kejadian ini berawal karena pelaku mengaku kehilangan emas.
Adapun pelaku menuduh ibu korban yang mencuri emas pelaku, namun ternyata tidak.
Dia mengungkapkan dengan dasar itu, pelaku meminta orang tua korban mengaku telah mencuri emas warisan keluarga pelalu.
"Dari situ, mereka saling membalas chat WA dan meminta orang tua korban mengakui orang tua korban mencuri emas dari pelaku," jelasnya.
Kemudian dari penangkapan kedua pelaku, Polres Klaten mengamankan 1 mobil Honda Brio Putih, 2 pakaian yang digunakan pelaku saat menculik korban, 1 setel baju korban.
Selain itu, Edy mengatakan pihaknya juga menyira 1 handphone Oppo A83, serta data rekaman CCTV di sekitar TKP.
"Kedua pelaku dijerat pasal 76 F UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak, junto UU nomor 23 tahun 2002 tentang perubahan UU nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak," ucapnya.
"Paling singkat 3 tahun dan paling lama 15 tahun, dan denda paling sedikit Rp 60 juta, dan paling banyak Rp 300 juta," tambahnya.
Sebelumnya, infiormasi penculikan bocah viral di medsos.
Postingan di grup Facebook Info Seputar Klaten (ISK), Kamis (25/2/2021) dini hari.
"Yuck kita tingkatkan kewaspadaan dan kita awasi anak² kita !! Kejahatan selalu mengintai mereka..Semoga lekas ketemu dan pulang berkumpul lg dgn keluargamu ya dik..!! Info terakhir pelaku menggunakan mobil warna putih," tulis di dalam postinga.
Dalam postingan itu jdisertai foto bocah yang disebut sebagai korban, termasuk tangkapan layar kronologi kejadian. (*)