Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Bayi dan Anak Belum Bisa Mendapat Vaksin, Pakar Beberkan Alasannya

Bayi dan anak belum bisa mendapat vaksin pakar beberkan alasannya dikarenakan masih dalam tahap penelitian

Editor: Muhammad Irfan Al Amin
TribunSolo.com/Agil Tri
Belasan ribu vaksin Covid-19 tiba di Kabupaten Sukoharjo, Selasa (22/2/2021). 

TRIBUNSOLO.COM - Meski program vaksinasi telah dilakukan dan sejumlah amsyarakat Indonesia telah mendapatkannya, namun kebijakan program itu masih belum bisa diterapkan kepada anak-anak.

Menurut Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Aman Pulungan, bahwasanya bayi dan anak dikarenakan masih dalam proses tahapan uji klinis.

Ia mengatakan, vaksinasi untuk kelompok rentan ini tetap diperlukan.

"Bayi dan anak perlu dilindungi namun vaksin Covid-19 untuk anak masih menunggu hasil uji klinik," ujarnya pada Rabu (3/3/2021).

Baca juga: Penyintas Covid-19 Baru Bisa Divaksinasi Setelah Sembuh 3 Bulan, Dokter Beberkan Alasannya

Baca juga: 1.695 Prajurit TNI di Solo Raya Jalani Vaksinasi, Babinsa Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin Covid-19

Diketahui, organisasi kesehatan dunia atau WHO menyatakan, akan memberi lampu hijau jika vaksin Covid-19 untuk usia 18 tahun ke bawah setelah selesai menjalani serangkaian uji klinik.

WHO sedang memberikan penilaian pada vaksin merk Pfizer yang sedang menjalani uji klinik tersebut.

"Sampai sekarang belum ada laporan ilmiah yang bilang bahwa vaksin yang ada tidak bisa melawan virus baru ini. Jadi data yang ada sekarang atau seluruh vaksin yang masuk listnya WHO masih bisa efektif tidak hanya satu jenis (virus)," terangnya.

Budi pun berpesan temuan mutasi ini makin menguatkan semua pihak terus displin dalam penerapan protokol kesehatan 3M.

"Dan yang perlu kita lakukan adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Sudah terbukti jika kita displinnya lebih baik sambil menunggu vaksinasi akan setahun kita sudah lihat jumlah kasusnya menurun," pesan Budi

Sebelumnya, Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menyebut, dua kasus temuan mutasi Sars-Cov2 baru atau B117 yang masuk ke Indonesia merupakan kasus impor.

Kasus tersebut ujar Amin, ditemukan beberapa minggu lalu.

"Bahwa kasusnya itu sebenarnya kasus impor yang datang di Indonesia, dan datangnya bukan tadi malam. Datangnya beberapa minggu yang lalu. Karena berbagai prosedur akhirnya baru terdeteksi ada dua kasus," ujar Amin dalam diskusi virtual, Selasa (2/3/2021).

Cara Kerja Vaksin Covid 19

Ternyata orang yang sudah divaksin bukan berarti bebas dari corona.

Ada proses yang harus dilewati sebelum antibodi terbentuk.

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved