Sosok Pentolan Geng Motor Enjoi MBR Pembacok Polisi: Lulusan Pesantren, Tabiat Berubah Gegara Miras
RA, inisial pentolan geng motor MBR Enjoi memiliki riwayat pendidikan di sekolah agama. Namun miras membuatnya beringas hingga beraksi bar-bar.
TRIBUNSOLO.COM - Pelaku pembacokan terhadap anggota Polsek Metro Menteng, pada Rabu (3/3/2021) diringkus polisi.
Adapun pelaku berjumlah dua orang, masing-masing berinisial LO (21 tahun) dan RD (22 tahun).
"Sudah diamankan, mereka pemimpin geng motor 'Enjoi MBR' dari Jakarta Utara," kata Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iverson Manossoh, saat dikonfirmasi, Rabu (3/3/2021).
Baca juga: Sehari Sebelum Peristiwa Tanah Berdarah, Desa Pundungrejo Sukoharjo Sempat Dibanjiri Hujan Es
Baca juga: Viral Preman Acungkan Senjata Tajam saat Memalak Sopir, Nyali Mendadak Ciut Begitu Diciduk Polisi
Pentolan Geng Motor Enjoi MBR Pernah 7 Tahun di Pesantren
RD (22 tahun), menjadi pelaku pembacokan Aiptu Dwi Handoko di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.
Kapolsek Metro Menteng, AKBP Iverson Manossoh, mengatakan RD merupakan pimpinan geng motor 'Enjoi MBR' dari Jakarta Utara.
Setelah diperiksa, RA memiliki riwayat pendidikan di sekolah agama.
"Dia pernah sekolah di pesantren tujuh tahun lalu," kata Iverson, saat konferensi pers, di Polres Metro Jakarta Pusat, Kamis (4/3/2021).

Sebelum Beraksi Sempat Tenggak Miras
RA diamankan polisi bersama rekannya, LO (21 tahun).
Iverson mengatakan, mereka minum minuman keras (miras) sebelum melakukan aksi.
"Sebelum melancarkan aksinya, kedua pelaku mengkonsumsi miras biar berani," ucap Iverson.
Polisi pun telah mengamankan barang bukti berupa senjata tajam, ponsel, dan sepeda motor.

Iverson menjelaskan, RD menjadi otak penyerangan kepada anggota polisi tersebut.
"RD juga yang membacok anggota kami," tambah Iverson.
Kini RD dijerat Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat tentang senjata tajam juncto Pasal 170 KUHP.
"Dengan ancaman diatas lima tahun penjara," tutup Iverson.
Aiptu Dwi Handoko Terbaring di RS
Diketahui, anggota Polsek Metro Menteng yang mengalami luka yaitu Aiptu Dwi Handoko.
Hingga kini, dia masih menjalani perawatan di rumah sakit kawasan Jakarta Pusat.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Gozali membenarkan anggotanya tersebut masih dalam perawatan di rumah sakit.
"Benar, anggota (polisi) mengalami luka di jarinya karena terkena sajam (senjata tajam)," kata Gozali, saat dikonfirmasi TribunJakarta.com, Rabu (3/3/2021).
Kronologi
Komplotan geng motor nekat membacok bagian tubuh anggota polisi dari Polsek Metro Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/3/2021).
Akibatnya, jemari anggota polisi tersebut mengalami luka lantaran terkena sabetan senjata tajam.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Komisaris Polisi Gozali menjelaskan, saat itu anggota polisi tersebut berusaha membubarkan geng motor yang sedang konvoi di kawasan Menteng.
Bukannya bubar, geng motor tersebut menyerang anggota polisi tersebut.
"Geng motor ini sempat berteriak kami dari Jakarta Utara sambil mengangkat sajam," ucap Gozali.
"Berdasarkan hasil penyelidikan, total ada tiga puluh motor. Setelah melukai anggota, mereka kabur," lanjutnya.

Tak Terima Ditegur, Geng Motor Langsung Serang Aiptu Dwi Handoko
Peristiwa itu terjadi saat Aiptu Dwi Handoko sedang menghentikan puluhan geng motor yang hendak membuat keributan di Jalan Pegangsaan, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (28/2/2021).
"Benar, anggota (polisi) mengalami luka di jarinya karena terkena sajam (senjata tajam)," kata Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng, Komisaris Polisi (Kompol) Gozali kepada wartawan, Jakarta, Rabu (3/3/2021).
Kejadian berawal anggota Polsek Menteng sedang memantau situasi di sekitar Jalan Pegangsaan, Jakarta Pusat.
Sebanyak 25 motor yang masing-masing dinaiki dua remaja tiba-tiba melintas dari arah utara.
"Mereka melaju sembari menyalakan klakson. Akibatnya, warga terpancing keluar untuk melihat kebisingan itu," ujarnya.
Aiptu Dwi Handoko berusaha menghentikan puluhan geng motor yang sedang memancing keributan.
Tak terima ditegur, kelompok geng motor tersebut justru langsung menyerang dan melukai tangan Aiptu Handoko.
"Setelah itu, anggota (Aiptu Handoko) berusaha menghentikan mereka, namun salah satu anggota geng motor melukai anggota kami. Anggota kami kena (bacok) di jari kelingking sebelah kanan," ungkap Gozali.
Setelah melakukan penganiayaan, gerombolan geng motor tersebut langsung melarikan diri.
Bacok Aiptu Dwi Handoko Pakai Sepeda Motor Teman
Seorang anggota geng motor diringkus polisi usai membacok Aiptu Dwi Handoko di Menteng, Jakarta Pusat.
Pelaku berinisial R itu membacok polisi dengan modal sepeda motor kawannya.
Kanit Reskrim Polsek Metro Menteng Kompol Gozali Luhulima mengatakan pihaknya langsung memeriksa CCTV usai mendapat laporan adanya pembacokan anggota polisi.
Saat itu Aiptu Dwi Handoko bersama kelima anggota polisi lainnya sedang patroli cipta kondisi.
Hal itu untuk antisipasi tawuran di wilayah Polsek Metro Menteng dan menyisiri kawasan rawan tawuran.
Setiba di Jalan Tambak, Menteng, Jakarta Pusat, ada 30 orang anggota geng motor yang kemudian dibubarkan oleh polisi.
Aksi kejar-kejaran tidak terhindarkan lagi dan Aiptu Dwi menabrakan sepeda motor pembawa senjata tajam.
Namun, Aiptu Dwi malah dihadiahi sabetan senjata tajam hingga alami luka dibeberapa bagian tubuhnya.
"Dari hasil penyelidikan kami tangkap dua orang. Tapi yang terbukti satu orang. Sekarang sedang diproses. Satu orang lagi itu yang mengendarai sepeda motor," ujar Gozali dikonfirmasi Rabu (3/3/2021).

Pelaku ditangkap dari rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Dari rekaman itu polisi berhasil identifikasi kendaraan yang digunakan pelaku saat aksi pembacokan dilakukan.
Saat diidentifikasi, ternyata kendaraan yang dipakai R merupakan hasil pinjaman kepada temannya.
Kemudian polisi mengejar orang yang meminjam sepeda motor tersebut.
"Pemilik bilang sepeda motornya dipinjam. Terus kami kejar yang pinjam. Akhirnya kami menemukan tersangka pembacokan," tegas dia.
R pun mengakui semua perbuatannya telah membacok anggota Polisi Aiptu Dwi Handowo gunakan senjata tajam jenis celurit.
"Dia mengaku yang melukai. Kami konfortir sama anggota bahwa dia orangnya melukai anggota," jelasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Pentolan Geng Motor Enjoi MBR yang Bacok Polisi: Pernah Masuk Pesantren, Minum Miras Biar Berani