4 Fakta Fenomena Cairan Merah Bak Darah di Tanah Sukoharjo : Merinding hingga Muncul Usai Hujan Es
Keluarnya cairan merah menyerupai darah segar menyembur dari dalam tanah di Kabupaten Sukoharjo jadi fenomena aneh nan langka.
Bahkan fenomena hujan es juga sempat terjadi.
"Sehari sebelum fenomena air merah itu muncul, disini juga turun hujan es," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (4/3/2021).
"Awalnya hujan lebat, tapi saat diperiksa ada butiran es yang turun," ucapnya.
Setelah hujan es itu, hujan deras juga terjadi lagi di Desa Pundungsari pada keesokan harinya.
Hujan yang terjadi sekira pukul 13.00 WIB, memunculkan fenomena tanah berdarah.
4. Kata Pakar Geologi
Menurut ahli Geologi dari UGM, Eko Haryono, cairan yang keluar itu mirip seperti cairan pewarna.
Ditambah, dengan ciri-ciri air yang tidak berbau, tidak lengket, dan encer.
"Ya, itu ciri-cirinya seperti pewarna," katanya, Kamis (4/3/2021).
Eko menjelaskan, peneliti Geologi biasa menggunakan pewarna untuk mengidentifikasi sungai bawa tanah.
Pewarna akan dimasukan dari luweng atau ujung sungai, dan akan dibiarkan mengalir mengikuti arus.
Hal itu dilakukan untuk mengetahui arah dan aliran sungai bawa tanah yang diteliti.
"Namun kejadian di Tawangsari itu keluarnya dipermukaan tanah, ini masih menjadi pertanyaaan. Kalau ada yang melakukan penelitian, harusnya air merah itu keluarnya di sungai," jelasnya.
Terkait fenomena langka itu, dia mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut.
Baik dari kondisi dilingkungan sekitarnya, atau ada unsur kesengajaan.
"Kalau disekitar sana ada pabrik, atau aktivitas masyarakat yang menggunakan pewarna, itu mungkin bisa terjadi," kata dia.
"Atau ada seseorang yang menanam bubuk pewarna, sehingga saat hujan kemasan bocor dan memunculkan warna merah itu," terangnya. (*)