Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

4 Fakta Fenomena Cairan Merah Bak Darah di Tanah Sukoharjo : Merinding hingga Muncul Usai Hujan Es

Keluarnya cairan merah menyerupai darah segar menyembur dari dalam tanah di Kabupaten Sukoharjo jadi fenomena aneh nan langka.

Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Istimewa
Kejadian ini menyita perhatian warga berupa tanah mengeluarkan cairan merah mirip darah segar di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Rabu (3/3/2021). 

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Keluarnya cairan merah menyerupai darah segar menyembur dari dalam tanah di Kabupaten Sukoharjo jadi fenomena aneh nan langka.

Kejadian tersebut muncul di tanah milik Waluyo, di Dukuh Sentul RT 3 RW 5, Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo.

Ada yang memberikan kesaksian, ada yang dibuat merinding karena cairan itu mirip darah segar hingga fenomena muncul setelah kejadian aneh lain.

Baca juga: Apa Sebenarnya Cairan Mirip Darah yang Keluar dari Tanah di Tawangsari Sukoharjo? BPBD Ikut Pantau

Baca juga: Bikin Merinding Warga, di Sukoharjo Muncul Fenomena Tanah Keluarkan Cairan Merah Mirip Darah Segar

Berikut ini 4 fakta tanah keluarkan cairan merah seperti darah :

1. Bikin Merinding

Fenomena alam berupa munculnya cairan berwarna merah menyerupai darah menggemparkan warga.

Tanah kosong itu tiba-tiba memunculkan cairan layaknya darah.

Tak hanya membuat warga sekitar gempar, tetapi bikin bulu kuduk merinding karena ketakutan terhadap fenomena aneh itu.

Salah satunya warga sekitar, Marimo.

Baca juga: Aktris Louise Anastasya Melahirkan Anak Pertama, Saat Hamil Rutin Disuntik karena Alami Darah Kental

Baca juga: Kemarin di Sukoharjo dan Tawangmangu, Kini Jogja Dibanjiri Hujan Es Cukup Besar, Fenomena Apa?

Dia mengungkapkan, kejadian tanah berdarah itu terjadi sekira pada Rabu (3/3/2021) pada pukul 14.30 WIB 

"Awalnya sekira jam 13.00 WIB itu hujan deras, lalu sempat reda sekira jam 14.30 WIB, terus muncul cairan merah itu," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Kamis (4/3/2021).

Melihat kejadian itu, sejumlah warga berbondong-bondong langsung mendatangi lokasi tanah berdarah tersebut.

Dia menuturkan, pada awalnya, air berwarna merah itu muncul cukup deras.

"Mirip darah segar, seperti saat keluar dari tubuh hewan jika disembelih," akunya.

Derasnya air berwarna merah itu bahkan hingga mengalir ke saluran air disekitar pekarangan kosong tersebut.

Namun, lama kelamaan, air berwarna merah yang keluar semakin sedikit dan kemudian tidak muncul lagi.

"Setelah itu turun hujan lagi. Lalu sekira pukul 17.00 WIB, sudah tidak keluar lagi hingga pagi ini," jelasnya.

Marimo mengaku merinding saat melihat air berwarna merah pekat itu keluar.

"Saya tidak berani mendekat, saya merinding melihat air itu," ucapnya.

2. Encer dan Tak Bau Amis

Peristiwa langka munculnya cairan merah menyerupai darah menimbulkan tanda tanya.

Kepala Dusun Pundungrejo Andreas bahkan meninjau langsung fenomena alam yang tak biasa terjadi itu.

Dia memberanikan diri untuk memegang langsung cairan merah yang belum diketahui penyebabnya itu.

"Itu airnya merah pekat, seperti darah. Tapi tidak ada baunya," kata dia.

"Kalau darah kan ada bau amis, ini tidak," ucapnya membeberkan.

Dia menuturkan, saat dipegang, cairan tersebut seperti air biasa.

"Encer dan tidak lengket. Kalau getah tanaman kan biasanya lengket," jelasnya.

3. Muncul Pasca Hujan Es

Cuaca yang cukup ekstrem tengah terjadi di kawasan Desa Pundungrejo, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo beberapa hari ini.

Menurut Sekretaris Desa (Sekdes) Pundungrejo, Sutardi, hujan deras memang sering terjadi belakangan ini.

Bahkan fenomena hujan es juga sempat terjadi.

"Sehari sebelum fenomena air merah itu muncul, disini juga turun hujan es," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (4/3/2021).

"Awalnya hujan lebat, tapi saat diperiksa ada butiran es yang turun," ucapnya.

Setelah hujan es itu, hujan deras juga terjadi lagi di Desa Pundungsari pada keesokan harinya.

Hujan yang terjadi sekira pukul 13.00 WIB, memunculkan fenomena tanah berdarah.

4. Kata Pakar Geologi

Menurut ahli Geologi dari UGM, Eko Haryono,  cairan yang keluar itu mirip seperti cairan pewarna. 

Ditambah, dengan ciri-ciri air yang tidak berbau, tidak lengket, dan encer. 

"Ya, itu ciri-cirinya seperti pewarna," katanya, Kamis (4/3/2021).

Eko menjelaskan, peneliti Geologi biasa menggunakan pewarna untuk mengidentifikasi sungai bawa tanah. 

Pewarna akan dimasukan dari luweng atau ujung sungai, dan akan dibiarkan mengalir mengikuti arus. 

Hal itu dilakukan untuk mengetahui arah dan aliran sungai bawa tanah yang diteliti. 

"Namun kejadian di Tawangsari itu keluarnya dipermukaan tanah, ini masih menjadi pertanyaaan. Kalau ada yang melakukan penelitian, harusnya air merah itu keluarnya di sungai," jelasnya. 

Terkait fenomena langka itu, dia mengatakan diperlukan penelitian lebih lanjut. 

Baik dari kondisi dilingkungan sekitarnya, atau ada unsur kesengajaan. 

"Kalau disekitar sana ada pabrik, atau aktivitas masyarakat yang menggunakan pewarna, itu mungkin bisa terjadi," kata dia. 

"Atau ada seseorang yang menanam bubuk pewarna, sehingga saat hujan kemasan bocor dan memunculkan warna merah itu," terangnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved