5 Kambing Mati dengan Leher Nyaris Putus di Sumbar, Petugas Kaget, Temukan Hewan ini di Perangkap
Lima kambing mati dengan leher nyaris putus di Limapuluh Kota, Sumbar, ternyata dicabik oleh Macan Dahan.
TRIBUNSOLO.COM, LIMAPULUH KOTA - Misteri matinya sejumlah hewan ternak warga di Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat (Sumbar), akhirnya terpecahkan.
Sebelumnya, sebanyak 5 ekor kambing warga Nagari Tanjuang Haro Sikabu-kabu Padang Panjang, Kecamatan Luak, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumbar, mati dengan kondisi misterius.
Baca juga: Bermula Kandang Longsor, 2 Harimau di Sinka Zoo Singkawang Lepas, Seorang Pawang Tewas
Leher kambing nyaris putus dengan luka tercabik-cabik.
Diduga, kambing itu diterkam satwa liar, tapi warga kebingungan hewan apa yang melakukannya.
Belakangan, BKSDA Sumbar mengungkap misteri tersebut.
Kambing itu mati diterkam oleh harimau dahan atau macan dahan.
Kepala Resort KSDA Limapuluh Kota, Martias, membenarkan peristiwa tersebut saat dihubungi TribunPadang.com, Jumat (5/3/2021).
"Iya ada, kejadiannya sudah 2 hari yang lewat, yaitu pada Rabu tanggal 3 Maret 2021," katanya.
Dijelaskannya, kambing tersebut ditemukan dalam keadaan mati dengan kepala terluka.
"Tubuh satwa tersebut tidak habis, hanya kepalanya," ujarnya.
Jata dia, peristiwa tersebut belum pernah terjadi sebelumnya adanya satwa liar menyerang ternak warga.
"Selanjutnya kami pasang perangkap untuk dapat mengamankan satwa liar tersebut," katanya.
BKSDA Sumbar sendiri sudah menangkap Macan Dahan tersebut.
Martias mengatakan macan dahan atau Neofelis Nebulosa itu sudah tertangkap.
"Kemarin kita sudah memasang perangkap, karena satu ekor macan dahan telah menerkam ternak warga," kata Martias, Jumat (5/3/2021).
Ia menjelaskan, setelah memasangan perangkap dan ternyata satwa liar tersebut masuk ke dalam perangkap.
"Kita memasang perangkap sekitar pukul 16.00 WIB dan macan dahan tersebut masuk sekitar pukul 18.30 WIB," ujarnya.
Kata dia, setelah dilakukan pemeriksaan dan didapati satwa tersebut dalam kondisi sehat.
"Saat ini, satwa itu ada di kantor kita. Rencananya akan kiat lepas liarkan ke kawasan konservasi yang ada di kawasan Kabupaten Limapuluh Kota," kata dia.
Ia menjelaskan, satwa liar tersebut diduga jantan berdasarkan penglihatannya.
"Untuk tingginya sekitar 70-80 cm, saat ini masih di dalam kerangkeng," katanya. (*)