Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Karanganyar Terbaru

Petani Dilarang Pasang Jebakan Tikus Beraliran Listrik, Bila Nekat Akan Berurusan dengan Polisi

Perangkap tikus di sawah yang dialiri listrik kembali menelan korban jiwa di Kabupaten Karanganyar.

Penulis: Muhammad Irfan Al Amin | Editor: Rahmat Jiwandono
ISTIMEWA
Lokasi Lani (62) tewas kesetrum listrik jebakan tikus di sawah Desa Sokosari, Kecamatan Soko, Tuban, Kamis (15/10/2020). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Muhammad Irfan Al Amin

TRIBUNSOLO.COM, KARANGANYAR - Adanya kejadian seorang remaja tewas tersetrum listrik di area persawahan di Kecamatan Jaten membuat para petani di wilayah itu semakin mawas diri.

Remaja tersebut bernama Bagas Pamungkas, 16, yang tewas tersetrum jebakan tikus di salah satu pematang sawah di Desa Jati, Kecamatan Jaten, Karanganyar pada Jumat (5/3/2021). 

Baca juga: Nahas, Petani Sragen Tewas Tersambar Petir, Terjadi saat Korban Memanggul Padi

Meski sempat dibawa ke rumah sakit namun nyawanya tak bisa diselamatkan.

Atas kejadian tersebut, Gabungan Kelompok Petani (Gapoktan) Kecamatan Jaten Karanganyar akan mempertegas kepada setiap anggotanya untuk tidak menebar perangkap berbahaya tersebut.

Baca juga: Kuota Pupuk Bersubsidi Tak Mencukupi, Petani di Sragen Terpaksa Beralih ke Pupuk Non Subsidi

Hal itu disampaikan Ketua Gapoktan Jaten, Hari Susanto, kepada TribunSolo pada Sabtu (6/3/2021).

"Sudah sering kami ingatkan dalam berbagai sosialisasi kegiatan warga," ungkapnya.

"Mungkin kedepannya perlu dipertegas kembali," imbuhnya. 

Pihaknya tidak ragu melapor ke polisi apabila masih ada petani yang nekat pasang jebakan tikus beraliran listrik. 

"Akan berurusan dengan aparat penegak hukum," ucapnya. 

Akibat kejadian yang menimbulkan korban di bawah umur tersebut, Polsek Jaten menyita sejumlah perangkat jebakan tikus tersebut.

Saat ini kasus itu masih didalami termasuk memeriksa saksi-saksi di sekitar kejadian.

Tewas 

Bagas Pamungkas (16) warga Desa Jati, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar ditemukan tewas akibat terkena sengatan listrik jebakan tikus di salah satu pematang sawah dekat rumahnya. 

Kejadian itu terjadi pada Jumat (5/3/2021) malam pukul 19.30 WIB. 

Baca juga: Jebakan Tikus Berlistrik Bikin 12 Orang Tewas, Kodim Sragen Beri Petani Burung Hantu, Ini Alasannya

Menurut Kapolsek Jaten, AKP Achmad Riedwan Prevost bahwasanya korban saat itu hendak buang air kecil. 

"Korban bersama dua temannya saat itu sedang jaga pos ronda," katanya kepada TribunSolo pada Sabtu (6/3/2021). 

"Setelah itu korban mencari area untuk buang air kecil yang ada di pematang sawah," ungkapnya.

Baca juga: Sudah 12 Orang Tewas Akibat Jebakan Tikus Listrik di Sragen, Ini Daerah Paling Banyak Makan Korban

Hingga akhirnya korban ditemukan telah tergeletak oleh kedua temannya dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit PKU Karanganyar. 

"Sebelumnya korban sempat berteriak minta tolong, dan kemudian tergeletak pingsan," terangnya.

Namun nahas, nyawa korban tak bisa diselamatkan dan dinyatakan meninggal pada pukul 22.30 WIB.

Secara terpisah, Kanitreskrim Polsek Jaten, Iptu Suwandi kemudian melakukan olah TKP dan menyita sejumlah barang bukti dari lokasi kejadian. 

"Kami menyita kabel listrik sepanjang  tiga meter, hasil visum sudah kami kantongi, dan nantinya para saksi akan kami periksa," ungkapnya. 

Pemilik sawah juga sudah ditemui oleh pihak Polsek Jaten dan telah berjanji tidak akan memasang perangkap yang berbahaya lagi.

"Kami berharap warga tidak ada lagi yang memasang jebakan tikus beraliran listrik, bahaya!," tegasnya.

Terjadi di Sragen

 Jebakan tikus yang dialiri listrik hingga memakan korban jiwa juga ada di Sragen. 

 
Sikap tegas ditunjukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen terkait insiden petani tewas tersengat listrik jebakan tikus. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sragen Tatag Prabawanto mengatakan,  listrik tidak digunakan untuk membasmi tikus di sawah.

Ia tak menampik jika jebakan tikus yang dialiri listrik efektif untuk membasmi tikus di sawah.

Baca juga: 20 Kumpulan Ucapan Selamat Hari Pahlawan 10 November, Cocok untuk Update di Instagram & WhatsApp

Baca juga: Dilacak oleh Ruben Onsu, Ternyata Ini Sosok Netizen Pemilik Akun Ulil Bochil yang Ancam Bunuh Thalia

Namun demikian, keberadaan perangkap tersebut justru dapat membahayakan petani itu sendiri.

Ia meminta listrik digunakan sesuai fungsinya.

"Ya jangan untuk nyetrum tikus," ungkapnya, Jumat (6/11/2020).

Gabungan kelompok tani (Gapoktan) di Sragen diminta untuk mengajukan obat pembasmi tikus ke Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Sragen.

"Nanti pengajuannya akan diteruskan ke laboratorium hama Provinsi Jawa Tengah," katanya.

Tatag menegaskan, petani yang masih memasang jebakan tikus listrik agar segera dicabut supaya tidak memakan korban jiwa lagi.

Apabila imbauan dari pemerintah tidak diindahkan, petugas yang bersangkutan tidak segan-segan untuk mencabutnya.

"Kalau tidak bisa diberitahu ya langsung dibredel," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, sejauh ini di Kabupaten Sragen sudah ada 12 orang meninggal dunia akibat tersengat listrik jebakan tikus. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved