Penanganan Covid
Indonesia Berkejaran dengan Waktu untuk Capai Herd Immunity, Jokowi: Jangan Ragu Divaksin Covid-19
Menurut Presiden vaksinasi Covid-19 harus dilakukan dengan cepat agar tercipta herd imunnity atau kekebalan kelompok.
TRIBUNSOLO.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyerukan rakyat agar tidak ragu terkait vaksin Covid-19.
Saat ini pemerintah berkejaran dengan waktu dalam vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Kabar Baik, Kasus Harian Covid-19 di Indonesia Menurun, Masyarakat Diimbau Tidak Lengah
Baca juga: Anang Hermansyah Beberkan Rahasianya Tak Kena Covid-19, Padahal Sempat Kontak Erat dengan Azriel
Menurut Presiden vaksinasi Covid-19 harus dilakukan dengan cepat agar tercipta herd imunnity atau kekebalan kelompok.
"Jangan ragu. Kita berkejaran dengan waktu," kata Jokowi dikutip dalam akun twitter-nya @Jokowi, Minggu, (7/3/2021).
Presiden mengatakan Vaksin Covid-19 telah melalui perjalanan panjang untuk sampai ke Indonesia.
Vaksin Covid-19 telah melewati tahapan penelitian, pengujian, juga pengawasan yang ketat dari ilmuwan.
"WHO, BPOM dan otoritas lain yang bertanggungjawab," kata presiden.
Dalam twittnya tersebut, Presiden juga mengunggah video animasi mengenai pentingnya vaksinasi.
Termasuk mengenai pasca vaksinasi yang bukan berarti bebas Covid-19, sehingga harus tetap menjaga protokol kesehatan.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya mempercepat vaksinasi Covid-19 di Indonesia.
Pemerintah menargetkan 40 juta orang telah disuntuk vaksin Covid-19 hingga Juni 2021.
"Target vaksinasi pada periode Januari sampai Juni adalah 40 juta orang," kata Presiden dalam konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/3/2021) malam.
Presiden mengatakan bahwa pemerintah menargetkan dalam satu hari terdapat satu juta orang yang disuntuk vaksin Covid-19.
Dengan seperti itu, program vaksinasi kepada 181,5 juta orang di Indonesia dapat rampung dalam satu tahun.
"Kita mentargetkan 1 juta orang harus divaksinasi setiap hari agar pelaksanaan vaksinasi ini dapat selesai tepat waktu sesuai target yang telah kita berikan," katanya.
Presiden mengatakan bahwa vaksinasi Covid-19 tetap dilakukan dengan skala prioritas, yakni mendahulukan kelompok masyarakat yang berisiko tinggi tertular Covid-19.
Oleh karenanya vaksinasi tahap pertama diberikan kepada tenaga kesehatan kemudian dilanjutkan kepada pelayan publik.
Selain itu kata Presiden vaksinasi kepada tenaga pendidik, aparat TNI-Polri, dan atlet juga sudah dimulai sejak 1 Maret 2021.
"Terkait dengan program vaksinasi saya juga telah mengingatkan dan meminta pemerintah daerah untuk lebih cepat, untuk lebih giat lagi melaksanakan vaksinasi di daerah masing-masing, sehingga dapat sesegera mungkin membentuk kekebalan kelompok herd immunity. Karena percepatan vaksinasi menjadi salah satu kunci untuk mengendalikan laju penularan covid, untuk mengendalikan pandemi ini," katanya.
Vaksinasi Covid-19 kata Jokowi secara bertahap akan mulai dilakukan ke wilayah di luar Jakarta, terutama wilayah yang termasuk zona merah atau berisiko tinggi penularan Covid-19.
Mulai dari Banten, Jabar, Jateng, DI Yogyakarta, Jawa Timur dilanjutkan dengan Bali, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua.
"Semuanya akan memulai secara besar-besaran proses vaksinasi yang tentunya kita harapkan juga didukung oleh distribusi vaksin yang baik," ujarnya. (Taufik Ismail)
Catatan Redaksi: Bersama-kita lawan virus corona. TribunSolo.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul: Jokowi: Jangan Ragu Vaksinasi Covid-19, Kita Berkejaran dengan Waktu