Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viaduk Gilingan Kebanjiran

Viaduk Gilingan Solo yang Kebanjiran, Berjarak 250 Meter dari Masjid Raya Sheikh Zayed untuk Jokowi

Jarak Viaduk Gilingan yang kebanjiran dengan lokasi pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hanya 'sejengkal'.

Penulis: Adi Surya Samodra | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Adi Surya
Sejumlah pengendara sepeda motor menerjang air yang sudah mulai menyusut di Viaduk Gilingan Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Minggu (7/3/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Adi Surya Samodra

TRIBUNSOLO.COM, SOLO -  Jarak Viaduk Gilingan yang kebanjiran dengan lokasi pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo hanya 'sejengkal'.

Tak hanya berada dalam satu Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, juga berada dalam satu jalur yakni Jalan Ahmad Yani.

Viaduk Gilingan atau underpass kebanjiran pada, Minggu (7/3/2021).

Adapun viaduk sendiri hanya berjarak kurang lebih 250 meter dari lokasi proyek yang baru kemarin peletakan batu pertama atau ground breaking.

Petugas pemadam kebakaran membersihkan tanah yang berada lahan pembangunan masjid hadiah Pangeran Arab untuk Jokowi di pintu masuk eks Depo Pertamina, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (5/3/2021).
Petugas pemadam kebakaran membersihkan tanah yang berada lahan pembangunan masjid hadiah Pangeran Arab untuk Jokowi di pintu masuk eks Depo Pertamina, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (5/3/2021). (TribunSolo.com/Adi Surya Samodra)

Masjid itu merupakan hadiah pemberian pangeran Uni Emirat Arab (UEA) untuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dari pengamatan TribunSolo.com di lokasi, adapun genangan air baru nampak sekira pukul 14.30 WIB hingga sore hari.

Bahkan genangan yang semua hanya beberapa centimeter, menjadi sedada orang dewasa sehingga banyak pengendara kecele dan mogok karena nekat.

Baca juga: Kota Solo Segera Punya Masjid Megah, Hibah dari Putra Mahkota Arab untuk Presiden Joko Widodo

Baca juga: Satlantas Polresta Solo Akan Surati PT KAI Minta Rambu dan Peninggian Portal di Viaduk Gilingan

Meskipun sebagian putar balik karena khawatir rusak.

Warga, Budi mengatakan genangan tersebut sering terjadi kala hujan deras mengguyur.

Itu lantaran air yang menggenang antre masuk ke saluran yang ada di Viaduk Gilingan.

"Itu karena air terlalu besar. Curah hujan lebar. Air harus antre masuk ke saluran," kata dia kepada TribunSolo.com.

Meski begitu, Budi mengungkapkan ada juga beberapa pengendara yang nekat dan berakhir mogok.

"Ada tadi beberapa karena nekar menerjang genangan," ucap dia.

Budi mengungkapkan genangan air baru surut sekira pukul 15.00 WIB.

"Sekitar 30 sampai 45 menit, air sudah surut," ungkapnya.

Dihadiri Gibran Langsung

Sebelumnya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka berpakaian setelan jas hitam lengkap saat menghadiri ground breaking pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo, Sabtu (6/3/2021).

Masjid berada di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.

Baca juga: Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo Dimulai, Bisa Jadi Tempat Wisata Religi 

Baca juga: Masjid Hadiah dari Pangeran Uni Emirat Arab Sudah Punya Nama Resmi, Ternyata Penuh Makna 

Gibran mengatakan pembangunan tersebut mengawali titik bersejarah bagi warga Kota Solo. 

"Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sebagai salah satu pusat pendidikan Islam di Solo," kata dia.

Putra Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut berharap pembangunan masjid berjalan lancar. 

"Semoga pembangunan masjid dapat berjalan lancar dan dapat meningkatkan derajat keimanan kita kepada Tuhan Yang Maha Esa," ucap Gibran. 

Ditanggung Pemerintah UEA

Sebelumnya, pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo dimulai seusai proses ground breaking dilakukan. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuturkan masjid hadiah Pengeran UEA Mohammaed bin Zayed Al Nahyan tersebut didedikasikan untuk masyarakat Indonesia. 

"Pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ini bisa jadi mercusuar syiar Islam," kata Yaqut. 

Ke depan, Masjid Raya Sheikh Zayed Solo bukan hanya untuk salat berjamaah. 

"Tapi juga untuk dakwah hingga wisata. Masjid ini untuk fungsi pembinaan fundamental," ucap dia. 

"Masjid ini untuk pembangunan peradaban, diharapkan memberikan rahmatan Lil alamin," tambahnya.

Yaqut menegaskan biaya pembangunan Masjid Raya Sheikh Zayed Solo ditanggung pemerintah UEA.

"Sepenuhnya ditanggung (Pemerintah) Uni Emirat Arab," katanya. 

Yaqut menyampaikan berdirinya Masjid Raya Sheikh Zayed Solo sebagai bukti hubungan baik Pemerintah Indonesia dan UEA. 

"Hubungan itu akan terus ditingkatkan," ujarnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved