Berita Solo Terbaru
Daftar Lengkap Harga Cabai di Solo : Paling Murah Cabai Hijau, Paling Fantastis Cabai Rawit Merah
Kenaikan harga cabai berbagai jenis di beberapa daerah membuat para pedagang dan pembeli cabai mengeluh.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Asep Abdullah Rowi
“Biasanya orang banyak beli berkilo-kilo, tapi sekarang hanya setengah atau satu kilo saja dan dicampur dengan cabai jenis lain,” aku dia.
Saat ditanyai terkait kerugian Sri juga menyayangkan kenaikan yang terus terjadi.
“Ya rugilah mas, kalo gak abis cabai cabainya nanti akan berakhir membusuk dan terbuang,” ujar Sri.
“Ya saya selaku penjual berharap harga cabai turun kembali, tapi prediksi saya akan terus naik sampe menjelang puasa atau lebaran nanti,” tutup Sri.
Sri menjelaskan bahwa stok cabe yang dijual di tokonya merupakan komoditas yang dijual langsung dari pengepul petani secara langsung.
Tak Jadi Masalah Bagi Pembeli
Pembeli, Bagaskara (27 tahun) memaparkan bahwa kenaikan harga cabai tidak terlalu menjadi masalah baginya.
Namun yang dilakukan Bagas adalah mengurangi jumlah satuan yang dibeli, biasanya 5 kilogram kini hanya membeli 2 Kilo gram saja.
“Ya gimana mas karena kami butuh cabe untuk membuat cabai yang pedas mau gak mau mahal mahal tetep dibeli ,” ujar dia.
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah Meroket di Solo Raya, Menteri Pertanian : Masih Wajar
Baca juga: Harga Cabai Rawit Merah di Sragen Menggila Sudah Tembus Rp 100 Ribu Per Kg, Ini Penyebabnya
“Cuman yah gak sebanyak biasanya paling satu sampai dua kilo saja mas, itupun dicampur dengan cabai yang agak murah."
“Misalnya cabe rawit dicampur dengan cabai rawit putih yang harganya Rp 25 ribu per kg saja,” terangnya menjelaskan.
Saat ditanyai kebutuhan Bagas dalam membeli cabai, dia paparkan kebutuhannya untuk membuat sambal di kawasan Gilingan sebagai penjual Ayam Geprek.
“Ya mau gak mau kan ayam geprek harus pakai lombok yang pedas dan saya berharap harga cabai turun kembali seperti biasai,” tutup Bagas. (*)