Cerita Penjual Siomay di Klaten yang Viral Bawa Anak, Selama Pendemi Corona Hasilnya Tak Menentu
Anak dan ayah yang viral menjual siomay di Kabupaten Klaten ternyata memiliki cerita menyentuh hati.
Penulis: Mardon Widiyanto | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Mardon Widiyanto
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Anak dan ayah yang viral menjual siomay di Kabupaten Klaten ternyata memiliki cerita menyentuh hati.
Bagaimana tidak, selama pandemi Covid-19 hanya sedikit memiliki penghasilan.
Hal ini membuat istri membantu keuangan keluarga dengan bekerja sebagai buruh pabrik.
Penjual siomay, Budi Santoso (35), mengatakan penghasilan dari berjualan paling tinggi bisa mencapai Rp 200 ribu per hari.
"Penghasilan saya dari dagangan tidak menentu, kadang Rp 100 ribu, paling banyak Rp 200 ribu," kata Budi kepada TribunSolo.com, Kamis (18/3/2021).
Sebelumnya, pemandangan orang tua yang turut membawa anaknya untuk ikut berjualan memang sudah biasa.
Namun apa jadinya jika anak yang dibawanya, ternyata harus merasakan kondisi tak sewajarnya dengan penuh perjuangan menemaninya.
Ini yang dirasakan oleh Akila, anak berusia 5 tahun saat menemani ayahandanya berjualan siomay Budi Santoso (35) di simpang lima Bramen, Kabupaten Klaten.
Ya, dari rumahnya di Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes ke lokasi mangkal hingga nantinya pulang kembali, Akila harus bersabar duduk di belakang di antara bronjong.
Baca juga: Cerita Sriyanto Tergilas Zaman : Dulu Raja Servis Lampu Blitz di Solo, Kini Tak ada Lagi yang Datang
Baca juga: Kisah Kakek Wijiono Jual Mainan Jadul Keliling Solo, Pakai Sepeda Berkarat, Pernah Hanya Laku 1 Buah
Bahkan potret Akila pun viral di media sosial hasil rekaman netizen.
Berdasarkan informasi yang dihimpun TribunSolo.com, video tersebut diunggah oleh @klatenkita, Kamis (18/3/2021), sekitar pukul 17.25 WIB.
Portet anak kecil tersebut duduk menghadap ke arah sebaliknya pun banjir komentar.
Hingga pukul 19.39 WIB, video tersebut ditonton 11.421 tayangan dan 1.709 suka.
Sang penambil video menuliskan 'Siang ini gak sengaja ketemu anak dan Bapak ini yg mau jualan, langsung otomatis videoin, trenyuh, anaknya ngantuk liyer liyer di jalan,'
Budi mengaku berjualan membawa anaknya karena tidak ada yang menjaga.
"Saya bawa anak saya berjualan karena istri saya kerja, sehingga saya yang menjaganya," ucap dia ditemui TribunSolo.com, Kamis (18/3/2021).
Dia memiliki seorang istri Kartika (36) dan 3 anaknya yang masing-masing bernama Yuna (11), Putri (10) dan Akila (5).
"Kakaknya dia sering main keluar, sehingga saya khawatir jika saya minta mereka jaga Akila," kata dia.
Dia mengatakan penghasilan dari jualan siomay paling tinggi Rp 200 ribu, tetapi karena pandemi menyebabkan dagangannya jadi sepi pembeli.
"Ya, kalau mengandalkan penghasilan saya, untuk makan kurang, oleh karena itu, istri saya membantu ekonomi keluarga dengan bekerja di pabrik," ujar dia.
Baca juga: Cerita Jehad, Pria Asal Gaza Jualan Nasi Ayam Briyani di Solo, Jualan Keliling Naik Motor
Baca juga: Cerita Sejoli UNS Jual Dimsum Rp 1000 di Solo : Laris Manis, Baru Jualan 6 Bulan Sudah Buka Cabang
Untuk itu dia mengajak anak bungsunya untuk ikut menemani jualan siomay di Simpang Lima Bramen sejak awal 2020 hingga sekarang.
Kemudian Budi mengatakan dia membawa anaknya jualan setiap hari Senin sampai Sabtu, sementara Minggu anaknya di rumah dengan ibunya.
"Saya mulai berjualan dengan anak saya mulai pukul 11.00 WIB sampai ibunya selesai bekerja dan jemput dia, kalau saya sampai habis," tuturnya. (*)