Berita Sukoharjo Terbaru
Beda dengan Solo, Sukoharjo Tak Gelar Simulasi Pembelajaran Tatap Muka, Ini Alasannya
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo belum merencanakan simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
Sebab, ada 2 siswa yang izin karena sakit dan 2 tidak mendapatkan izin dari orang tua.
Donny mengatakan, siswa yang mengikuti prasimulasi ini memang harus ada izin dari orang tua.
Izin orang tua tersebut melalui google forms.
Sementara itu, selama pembelajaran juga ada pembagian dua kelas. Satu kelas berisi 6 murid dan satu guru.
"Nanti kita evalusi kalau satu guru tidak cukup, kami tambah satu guru lagi," ungkap dia.
Kritikan Soal Pembelajaran Daring
Kritik dari orang tua murid pada para tenaga pendidik di Solo selama penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau daring ditanggapi Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.
Orang tua murid masih memandang guru hanya bisa memberikan tugas secara online selama pembelajaran daring tersebut.
Meski begitu, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka memaklumi apabila penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) masih ada kekurangan.
Baca juga: Setahun Sekolah Daring di Solo : SD Negeri Cuma Diberi PR, SD Swasta Full, Mulai Senam Sampai Ngaji
Baca juga: Masih Pandemi Covid-19, Penyelenggarakan Maulid Nabi Muhammad SAW di Klaten Dilakukan Daring
"Guru-guru tiap hari mengawal murid-muridnya," kata Gibran, Rabu (17/3/2021).
"Tidak hanya memberi tugas, namanya situasi seperti ini semua dimaklumi. Tidak bisa disamakan pembelajaran tatap muka," tambahnya.
Oleh karenanya, Gibran berusaha supaya sekolah-sekolah di Solo bisa segera menerapkan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Pasti ada kekurangannya," ucap dia.
"Makanya, saya kejar biar anak-anak bisa masuk sekolah lagi," tambahnya.
Sebelumnya, kekurangan masih dirasakan selama penerapan pembelajaran jarak jauh (PJJ) setahun belakangan ini.
Baca juga: Dosen FH Meninggal Dunia, UNS Berkabung, Bakal Gelar Tahlil Daring Malam Ini