Berita Solo Terbaru
Musim Hujan, Kasus Demam Berdarah Solo Berpotensi Naik, Dinkes : Ingat 3M, Jangan Ada Genangan Air
Potensi penyakit demam berdarah perlu diwaspadai mengingat saat ini masih musim penghujan yang dapat memunculkan potensi genangan air.
Penulis: Azfar Muhammad | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Azhfar Muhammad Robbani
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Potensi penyakit demam berdarah perlu diwaspadai mengingat saat ini masih musim penghujan yang dapat memunculkan potensi genangan air sebagai habitat jentik-jentik nyamuk Aedes Aegypti.
Oleh karenanya, Dinas Kesehatan Kota Solo saat ini tengah melakukan langkah antisipatif untuk mencegah penyebaran penyakit demam berdarah.
“Jadi untuk demam berdarah, karena kita sudah masuk musim penghujan kita jangan lengah, dengan genangan air,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo, Siti Wahyuningsih kepada TribunSolo.com, Minggu (21/3/2021).
“Genangan air tersebut memicu adanya potensi jentik nyamuk yang mengakibatkan penyakit demam berdarah,” tambahnya.
Siti mengatakan secara epidemiologi, potensi lonjakan kasus penyakit demam berdarah di bulan Maret bisa saja terjadi.
“Pergantian musim dari Maret ke April akan menjadi bahaya. Kalau kita berbicara terkait epidemologi siklus 5 tahunan dalam rentan waktu bulan Januari sampai Maret berpotensi naik,” katanya.
Baca juga: Di Tengah Pandemi Corona, Demam Berdarah di Klaten Tembus 37 Kasus, Satu Orang Tak Bisa Diselamatkan
Baca juga: Penyebab Meninggalnya Mantan Suami Nita Thalia, Sempat Berjuang Lawan Covid-19 dan Demam Berdarah
Siti mengimbau masyarakat kota Solo harus menjaga dan terus melakukan antisipasi-antisipasi untuk meminimalisir peluang adanya penyakit demam berdarah.
“Berkembang biaknya jentik nyamuk beawal dari hujan dan genangan-genangan air yang ada,” ujar Siti.
Meski demikin, penanganan dan edukasi terkait sudah dilakukan pemerintah dan dinas terkait untuk memaksimalkan 3M.
“Bukan hanya 3M Covid, 3M plus nya juga tetap jalan,” sahut Siti.
“Menguras, Menutup dan Mengubur, Ini harus dijalankan jangan sampai terwujudnya genangan air sehingga nanti tumbuh nyamuk dan menggigit ke manusia,” tambahnya.
Dinkes Kota Solo sampaikan, berbagai upaya penanganan antisipasi telah dilakukan untuk persiapan dan antisipasi penyakit Demam berdarah ini.
“Pasti antisipasi dari kita ada, mulai dari mengedukasi masyarakat, gerakan satu rumah satu gentik, jadi ada kader yang memantau keberadaan jentik,”
Saat ditanya signifikansi kasus Demam berdarah di Kota Solo setiap minggunya, Dinkes sampaikan potensi kenaikan memang ada, namun untuk angka dan jumlah pastinya akan diupdate di hari Senin besok (22/3/2021).(*)